BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollucus yang berari lunak. Jadi, jika
ditinjau dari aal katanya, Mollusca berarti hewan yang memili tubuh lunak.
Mollusca mencakup hewan-hewan yang bersifat triploblastik celomata dengan
sebaran habitat yang sangat luas. Tubuh Mollusca yang lunak sebagai ciri utama
dari hylum ini umumnya dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.
Mollusca memiliki sifat kosmopolit , dimana hewan-hewan ini memiliki daerah
persebaran yang sangat luas. Mollusca dapat ditemukan di darat, air
tawar, maupun air laut. Dengan persebaran ang sangat luas tersebut,
Mollusca menjadi phylum dengn anggot spesies terbesar kedua setelah
Arthropoda
Ukuran tubuh Mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya
hanya beberpa millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang
18 meter. Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi walaupun bentuk
dasarnya bersifat simetri bilateral. Pada beberapa terjadi
modifikasi dari massa visceral yang mengakibatkan bentuk tubuhnya bersifat
asimetris.
Dalam sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas,
yakni Gastropoda, cephalooda, Bivalvia, Scaphopoda, Pembagian
ini didasarkan pada ciri morfologi, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan
tersebut. Masing-masing kelas tersebut memiliki ciri tersendiri yang
sangat khas dan berbeda dengan kelas-kelas yang lain.
Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, terutama
dalam kehidupan. Beberapa spesies dari phylum ini menjadi sumber protein
bagi manusia. Selain itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan
menjadi inang bagi beberapa cacing parasit yang sangat merugkan bagi
manusia.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan phylum Mollusca?
2.
Apa yang menjadi karakteristik atau sifat dari phylum
Mollusca?
3.
Bagaimana pengklasifikasian dari phylum Mollusca?
4.
Bagaimana peranan Mollusca dalam kehidupan?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui
pengertian dari phylum Mollusca .
2.
Untuk mengetahui
karakteristik atau sifat dari phylum Mollusca.
3.
Untuk mengetahui pengklasifikasian
dari phylum Mollusca.
4.
Untuk
mengetahui peranan Mollusca dalam kehidupan.
D.
Manfaat
1.
Untuk membantu mahasiswa memahami materi tentang
phylum Mollusca.
2.
Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh nilai Zoologi
Invertebrata.
3.
Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam upaya
pemanfaatan phylum Mollusca dalam berbagai sektor kehidupan.
E.
Metode
Penulisan
Pada
makalah ini kami menggunakan metode perpustakaan yang berasal dari buku-buku
pengetahuan alam dan melalui media internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mollusca
Mollusca
berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca
adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya
itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang.
Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan
salah satu mollusca yang termasuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan
dengan menggunakan perutnya.
Mollusca terdiri dari tiga bagian
utama yaitu:
1.
Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2.
Massa
Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.
3.
Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
Sistem
syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi
esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah
terbilang lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca
juga memiliki lidah bergerigi yang berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah
bergerigi itu disebut radula.
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan
organisme lain. Misalnya ganggan, ikan, ataupun mollusca lainnya. Mollusca
hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan
gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya siput. Mollusca yang hidup di air bernafas
dengan insang yang berada pada rongga mantel.
Mollusca
bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina
pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis
siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara
internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang
menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
B. Karakteristik Mollusca
Moluska adalah anggota dari filum
sangat besar dan beragam aminals invertebrata yang dikenal sebagai mollusca.
filum menyediakan beberapa hewan paling akrab, termasuk univalves (kelas
Gastropoda), bivalvia (kelas Bivalvia) dan cephalopoda (kelas cephalopoda).
Filum mollusca juga termasuk kurang dikenal froms menyedot sebagai Chitons
(kelas Polyplacophora) dan gading menjual (kelas Scaphopoda), antara lain.
The mollusca dari sektor Antartika
dan sub-Antartika Samudra selatan dijelaskan cukup baik, sedikit pun beberapa
1.200 moluska diidentifikasi dari daerah, yang didominasi oleh gastropoda
diikuti oleh bivalvia (Lince et al. 2006). Sampai saat ini kita tahu kira-kira
tujuh puluh enam morfospesies molluscan dari lima kelas dari wilayah HIMMI.
banyak di antaranya terlalu kecil untuk ditangkap sebagai bycatch dan hanya
taksa yang lebih besar seperti cumi, siput besar atau kerang akan akrab bagi
pengamat. Namun penting untuk membuat pengamat menyadari Divercity moluska
mereka cenderung encounther.
Mollusca adalah hewan lunak dan
tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik { mempunyai
3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan
endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri, umumnya memiliki mantelyang
dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut
berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya
kerang tiram, siput sawah dan bekicot.(Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 86)
Cangkok
kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk seperti
kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya
adalah untuk berjalan dengan cara kontraksiotot. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. :
87).
Mollusca
mempunyai alat pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang mempunyai radula
(lidah perut) sampai dengan anus terbuka didaerah rongga mantel. Pernapasan
dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh bagian
epidermis. Alat eksresi berupa ginjal. Sistem syaraf terdiri atas tiga pasang
ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang
ketiganyadi hubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. (Drs. Adun Rusyana,
M.Pd. : 87).
Ciri-ciri Mollusca:
- Merupakan hewan multiselular
yang tidak mempunyai tulang belakang.
- Habitatnya
di ait maupun darat
- Merupakan
hewan triploblastik selomata.
- Struktur
tubuhnya simetri bilateral.
- Tubuh
terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
- Memiliki
sistem syaraf berupa cincin syaraf
- Organ
ekskresi berupa nefridia
- Memiliki
radula (lidah bergigi)
- Hidup
secara heterotrof
- Reproduksi
secara seksual
C. Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan
bidang simetri, kaki, cangkok, mantel, insang dan system syaraf, Mollusca
terdiri atas lima kelas yaitu :
1.
Kelas
Gastropoda (L.Gaster = perut + podos = kaki)
a.
Pengantar
Gastropoda
merupakan kelas Mollusca yang terbesar dan popular. Ada sekitar 50.000 spesies
Gastropoda yang masih hidup dan 15.000 jenis yang telah menjadi fosil. Oleh
karena banyaknya jenis Gastropoda, maka hewan ini mudah ditemukan.
Sebagian
besar Gastropoda mempunyai cangkok (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin (spiral). Bentuk tubuhnya sesuai dengan
bentuk cangkok. Padahal waktu larva, bentuk tubuhnya simetri bilateral. Namun
ada pula Gastropoda yang tidak memiliki cangkok, sehingga sering disebut siput
telanjang (vaginula). Hewan ini
terdapat di laut dan ada pula yang hidup di darat.
Pernapasan
bagi Gastropoda yang hidup di darat menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda
yang hidupdi air, bernapas dengan insang.
Gastropoda
mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga
ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit,
tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Alat ekskresi berupa sebuh ginjal
yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga mantel.
Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri
dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh.
b.
Contoh:
Achatina Fulica
1) Struktur
Tubuh
Tubuhnya
bercangkok (concha), kebanyakan
berputar ke kanan (dekstral) ada juga yang berputar ke kiri (sinistral).
Putaran ini berasal sari apeks melalui whorl
sampai ke aperture. Bagian tengah
yang merupakan sumbu putaran disebut kollumella. Kollumella ini tidak terlihat
dari luar.
Cangkok
terdiri atas tiga lapisan, yaitu: (1) periostrakum, terbuat dari bahan
tandukyang disebut konkiolin, (2) lapisan prismatik, terbuat dari kalsit atau
arragonit, (3) lapisan mutiara, terdiri dari CaCO3, jernih dan
mengkilap. Lapisan prismatik dan periostrakum dibentuk oleh tepi pallium yang menebal, sedangkan mutiara
dibentuk oleh seluruh permukaan pallium.
Pada waktu aktif tubuh menjulur dari cangkok, terdiri atas bagian: (1) kepala
(pada ujung depan agak ke ventral terdapat mulut, dua pasang tentakel, pada
ujung tentakel yang lebih panjang terdapat mata); (2) leher (pada sisi sebelah
kanan terdapat lubang genital); (3) kaki (terdiri atas otot yang kuat untuk
merapat, (4) viscera yang belum
begitu jelas batasnya (terdapat di dalam cangkok, berbentuk spiral, ditutupi
oleh mantel, pada bagian tepi cangkok dekat kaki mantel menjadi lebih tebal
disebut gelangan (kollar), di bawah
gelangan ini terdapat lubang pernafasan; rongga mantel berfungsi juga sebagai
organ pernafasan.
2) Sistem
Pencernaan Makanan
Makanan
berupa tumbuh-tumbuhan, dipotong-potong oleh rahang zat tanduk (mandibula),
kemudian dikunyah oleh radula. Zat-zat makanan diserap di dalam intestin.
Saluran pencernaan makanan terdiri atas: rongga mulut-faring (tempat dimana
terdapat radula)-esofagus-tembolok-lambung-intestin-rektum-anus. Kelenjar
pencernaan terdiri atas: kelenjar ludah, hati, dan pankreas.
3) Sistem
Peredaran Darah
Jantung
terdapat di dalam cavum pericardi,
terdiri dari dua bagian, yaitu satu atrium dan satu ventrikel. Dari ujung
ventrikel keluar aorta yang bercabang dua, yaitu: (1) Cabang yang berjalan kea
rah anterior, mensuplai darah bagian tubuh sebelah anterior (kepala) kemudian
membelok ke arah ventral menjadi arteria pedalis yang mensuplai darah ke bagian
kaki; (2) cabang yang berjalan ke arah posterior, mensuplai darah ke viscera, terutama ke kelenjar
pencernaan, ventrikel, dan ovotestes. Arteria bercabang-cabang yang langsung
mencapai rongga-rongga darah atau hemocoelom (tidak membentuk kapiler-kapiler.
Dari hemocoelom, dikumpulkan kembali melalui sirculus venosus (=pembuluh darah yang berjalan melingkar). Circulus venosus terdiri atas dua
(masing-masing mengumpulkan arah dari daerah viscera, daerah kaki dan kepala,
kemudian darah diteruskan ke paru-paru (untuk melepaskan CO2, dan menerima
oksigen) selanjutnya masuk kembali ke atrium kemudian ke ventrikel. Darahnya
mengandung pigmen pernafasan yang berwarna biru (=haemocyanin), berfungsi untuk mengikat Oksigen, zat-zat makanan,
dan sisa metabolisme.
4) Sistem
Pernafasan
Alat
pernafasan berupa paru-paru (modifikasi dari rongga mantel yang kaya dengan
kapiler-kapiler darah).
5) Sistem
Ekskresi
Alat
ekskresi berupa nephridia, terdapat di dekat jantung dan saluran uretranya
terletak di dekat anus.
6) Sistem
Syaraf
Sistem
syaraf terdiri atas: ganglion serebral (sebelah dorsal), ganglion pedal
(sebelah ventral), ganglion parietal (sebelah lateral), ganglion abdominal
(sebelah median), ganglion bukal (sebelah dorsal rongga mulut).
7) Organ
Reseptor
Terdapat
tiga macam reseptor yang utama, yaitu:
a) Kemoreseptor
(terletak pada tentakel yang pendek)
b) Photoreseptor
(merupakan mata sederhana yang dilengkapi dengan lensa, sel-sel pigmen dan
sel-sel reseptor)
c) Statoreseptor
(berupa statokist, terdapat pada ganglion pedalis dan mendapat syaraf dari
ganglion serebralis)
Selain dari itu seluruh permukaan tubuhnya peka
terhadap sentuhan dan stimulant lainnya.
8) Sistem
Reproduksi
Achatina fulica
bersifat hermafrodit, tetapi untuk fertilisasi diperlukan spermatozoa dari
individu lain, karena spermatozoa dari induk yang sama tidak dapat membuahi sel
telur. Ova dan spermatozoa dibentuk bersama-sama di ovotestis. Ovotestis berupa
kelenjar kecil berwarna putih kemerahan, terletak melekat di antara kelenjar
pencernaan (hepatopankreas, pada apek dari masa viscera). Saluran yang terdapat
pada ovotestis, yaitu:
a) Duktus
hermaproditikus (=persatuan saluran halus pada ovotestis)
b) Spermoviduk,
terdiri dari dua saluran, yaitu:
(1) saluran
telur (oviduk), berakhir pada vagina, dan
(2) saluran
semen (vasdeferens), berakhir pada penis.
Vagina dan penis mempunyai hubungan terbuka dengan
suatu ruangan, yaitu atrium genital yang mempunyai lubang keluar (=porus
genitalis).
9) Gerakan
dan Tingkah Laku
Alat
gerak ialah kaki. Pada waktu aktif permukaan bawah kaki menjadi bergelombang
dengan amplitude kecil dikarenakan adanya aktivitas otot-otot dalam dindingnya.
Gelombang-gelombang gerakan ini dikordinasikan oleh susunan syaraf. Permukaan
yang dilalui siput darat akan menunjukkan bekas, karena adanya deretan mukus yang ditinggalkan dalam
perjalanannya. Mukus ini dihasilkan
oleh glandula pedalis dengan salurannya yang bermuara di permukaan ventral di
belakang mulut.
Mukus ini
berguna untuk: (1) menjaga agar supaya kaki tidak menjadi kering, (2) menahan
bagian-bagian kaki yang relaksasi: sementara bagian yang kontraksi bergerak ke
depan, konka cenderung jatuh menggantung di sisi kanan dan secara periodik
kembali pada posisi semula oleh karena aktivitas muskulus kolumellaris. Achatina fulica aktif hanya pada waktu
udara lembab dan merayap kemana-mana terutama pada waktu malam hari. Pada waktu
udara kering tidak aktif (ini disebut aestivasi) dan menarik tubuhnya ke dalam
konka di tempat yang terlindung, kemudian kakinya mengeluarkan lapisan lendir
yang kaku dan mengeras untuk menutup lubang konka dan mencegah pengeringan
lebih jauh.
2.
Kelas
Bivalvia
Kelas
pelecypoda disebut juga dengan Bivalvia atau Lamellibrankhiata. Bivalvia atau
pelecypoda adalah mollusca yang memiliki dua cangkang. Dua cangkang tersebut terkunci
seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan beberapa
otot yang besar. Ketika menutup, cangkang berfungsi menutupi atau melindungi
tubuh dari predatornya.kata pelecypoda memiliki arti “kaki berbentuk
kapak”, Hewan Bivalvia bisa hidup di air
tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya yang banyak
mengandung zat kapur. Contoh hewan kelas ini yaitu remis, tiram dan kijing.
Sedangkan disebut Lamellibrankhiata dikarenakan insangnya berbentuk
lembaran-lembaran.
Pada
Bivalvia insang biasanya berukuran
sangat besar dan pada sebagian besar spesies dianggap memiliki fungsi
tambahan yaitu pengumpul makanan, disamping berfungsi sebagai tempat pertukaran
gas. Kepala tidak berkembang namun sepasang palpus labial mengapit mulutnya.
Tubuh bilateral simetris dan memiliki kebiasaan menggali liang pada pasir dan
lumpur yang merupakan substrat hidupnya dengan menggunakan kakinya. Untuk itu
tubuhnya memipih secara lateral sangat membantu dalam menunjang kebiasaan
tersebut.
Bagian cangkang terdiri atas bagian
torsal dan bagian ventral, pada bagian torsal terdapat:
·
Gigi
sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua
katup.
·
Ligament
sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah
vertal.
·
Paling
luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi
seluruh tubuh kerang
·
Mantel,
jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada
bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas
berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya
air.
·
Insang,
berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung
pembuluh darah.
·
Kaki
pipih bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
·
Di
dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan
yang menembus jantung, alat peredaran. Dan alat ekskresi (ginjal).
Cangkang kerang terdiri atas tiga
lapis, yaitu urutan dari luar ke dalam sebagai berikut :
1.
Periostrakum,
merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan
oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan tanduk. Fungsinya untuk
melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk
melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.
2.
Prismatik,
lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat
yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi
mantel.
3.
Nakreas,
merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium
karbonat merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan
mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada di
lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada
tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu mamancarkan keragaman warna.
Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.
3.
Kelas
Polyplacophora
Polyplacophora adalah kelas dari
anggota hewan tak
bertulang belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh
yang terkenal dari kelas ini adalah Chiton sp..Chiton sp termasuk dalam
kelas polyplacophora. Chiton sp memiliki struktur yang sesuai dengan
kebiasaan melekat pada batu karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Apabila
disentuh, akan melekat erat pada batu karang. Hewan ini merayap perlahan-lahan
pada dasar laut di batu-batuan yang lunak. Sendi-sendi yang dimilikinya dapat
dibengkokkan sehingga tubuhnya dapat dibulatkan seperti bola. Habitat Chiton
sp ini adalah di laut, di daerah pantai sampai kedalaman sedang, dan
memakan rumput laut dan mikro organisme dari batu karang.
a.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum :
Mollusca
Kelas :
Amphineura
Ordo :
Polyplacophora
Famili :
Chitondae
Genus :
Chiton
Spesies : Chiton
sp
b.
Struktur Tubuh
Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris
bilateral. Mulut tidak berkembang baik dan terletak di bagian kepala
(anterior), sedangkan anus terletak di posterior. Hewan ini tidak memiliki
tentakel dan mata. Permukaan dorsal tubuhnya tertutup mantel yang dilengkapi
delapan kepingan kapur yang mengandung berlapis-lapis serabut insang.
Kadang-kadang kepingan itu dibungkus lapisan kitin. Saluran mantel terdapat di
tepi tubuh. Kakinya pipih dan biasanya memiliki lidah parut (radula).
c.
Sistem Organ pencernaan
Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi –
faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang
berhubungan dengan perut.
d.
Sistem saraf
Sistem saraf berupa cincin esofagus dan dua cabang saraf yang mensarafi
mantel dan daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel
ganglion pada cabang saraf.
e.
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan
sebuah sinus. Darah medapat oksigen dari insang.
f.
Sistem ekskresi
Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara ke arah posterior.
g.
Sistem reproduksi
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan sel ovum dan sel sperma yang
terdapat pada individu jantan dan betina.
4.
Kelas
Schapopoda
Scaphopoda adalah hewan
dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Mullosca. Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari mollusca. Hewan ini hanya hidup di laut dan dipantai yang
berlumpur. Cangkangnya tajam berbentuk silinder, taring atau terompet yang
kedua ujungnya terbuka, karena disesuaikan dengan tempat hidupnya. Warna yang
paling sering adalah putih-coklat
atau putih-hijau. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi cangkangnya yang
sangat lunak. Panjang tubuhnya sekitar 2 mm – 15 cm. Scaphopoda ini tidak
memiliki insang, juga tidak memiliki jantung dan pembuluh darah.
Hewan ini
mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan maupun betina, melepaskan sperma
dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel telur ini bertemu maka terjadilah
fertilisasi dan lahirlah scaphopoda baru. Scaphopoda ini memiliki lebih dari
350 spesies dan habitatnya mulai dari laut dangkal sampai laut dalam, kira-kira
2000 meter dari permukaan laut. Hewan ini mempunyai kebiasaan pula untuk
membenamkan dirinya dipantai.
5.
Kelas
Cephalopoda
Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti
kepala, dan podos artinya kaki) adalah kelas dari Phylum Molluca yang memiliki
alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat evolusi
tertinggi di antara Mollusca. Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi
menjadi lengan-lengan yang dilengkapi alat pengisap dan system saraf yang
berkembang baik berpusat di kepala. Kelompok ini memiliki badan lunak dan tidak
memiliki cangkang tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya menyelimuti seluruh tubuh
dan membentuk kerah yang longgar di dekat leher (Romimohtarto, 2007). Contoh
spesies dari kelas Cephalopoda adalah cumicumi (Loligo pealii).
a.
Habitat
Loligo
pealii seperti
halnya anggota Cephalopoda yang lainnya memiliki habitat di perairan laut.
Hewan ini dapat hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.
b. Struktur
Tubuh
Tubuh
terdiri atas kepala yng terletak ventral, leher yang pendek dan badan yang
berbentuk tabung dengan sirip pada kedua sisinya. Pada kepala terdapat
sepasang mata yang berkembang sempurna, dan mulut yang terletak diujung
dikelilingi oleh empat pasang tangan dan sepasang tentakel. Pada tangan
terdapat mangkuk pengisap, Pada sisi posterior kepala terdapat sifon.
c. Sistem
Pencernaan
Saluran
pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan berkembang dengan baik dan
terdiri dari mulut yang mengandung radula, faring berotot, esophagus, lambung
berbentuk kantung, sekum berdinding tipis, usus, rectum dan anus. Kelenjar
pencernaan terdiri atas sepasang kelenjar ludah, hati dan pancreas.
d. Sistem
Respirasi dan Sirkulasi
Respirasi
dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah sepasang di kanan kiri ruang
mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan dengan baik. Alat-alat
sirkulasi terdiri atas jantung dan sejumlah pembuluh darah. Jantung menerima
darah dari vena cava anterior dan vena cava posterior kemudian meuju insang
melalui pembuluh darah afferent ke kapiler dan terjadilah pertukaran O2 dengan
CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari masing-masing
insang melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang
masing-masing bermuara pada jantung sistemik.
e. Sistem
Saraf
Sistem
saraf terdiri atas otak dan beberapa ganglion, yakni ganglion serebral,
ganglion pedal serta beberapa ganglion yang lain.
f. Sistem
Reproduksi
Loligo
pealii bersifat
diesius. Pada waktu kopulasi spermatofor dari hewan jantan dimasukan dalam
rongga mantel betina dengan pertolongan hektokotilus yang berbentuk seperti
sisir. Telur cumi-cumi besar dan bersifat megalesita dan jika menetas tidak
melewati tahap larva.
g. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
Sub classis : Dibranchia
Ordo :
Teuthoidea
Familia : Loliginidae
Genus ; Loligo
Species : Loligo pealii
(Marshall, 1972: 704)
D.
Peranan
Mollusca bagi Kehidupan Manusia
Beberapa
mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan ataupun
bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.
a. Yang menguntungkan
1. Sumber makanan yang mengandung
protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea sp),kerang (Anadara sp),kerang
hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio
sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
2. Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada
margaritifera).
3. Hiasan dan Kancing,misalnya: dari
cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
4. Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna
sp
5. Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong
merupakan sumber protein hewani yang cukup tinggi selain enak rasanya
6. Cangkang dari berbagai mollusca
dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang berwarna sangat indah.
7. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan
sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non migas yang cukup penting
terutama bagi Negara kita.
b. Yang merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan
bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai
cacing fasciola hepatica
·
Keong mas adalah musuh para petani yang
sering merusak tanaman padi. Begitu pula bekicot Achatina fulica
merupakan hama tanaman yang sulit diberantas.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Mollusca
berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi, Filum Mollusca
adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.
2. Ciri-ciri
Mollusca:
a. Merupakan
hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
b. Habitatnya
di ait maupun darat
c. Merupakan
hewan triploblastik selomata.
d. Struktur
tubuhnya simetri bilateral.
e. Tubuh
terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
f. Memiliki
sistem syaraf berupa cincin syaraf
g. Organ
ekskresi berupa nefridia
h. Memiliki
radula (lidah bergigi)
i.
Hidup secara heterotrof
j.
Reproduksi secara seksual
3. Klasifikasi
Mollusca terbagi atas 5 kelas, yaitu :
a. Kelas
Gastropoda
b. Kelas
Bivalvia atau Pelecypoda
c. Kelas
Polyplacophora atau Amphineura
d. Kelas
Scaphopoda
e.
Kelas Chepalopoda
4. Peranan
mollusca bagi kehidupan manusia terdiri
atas :
a. Yang menguntungkan
1. Sumber makanan yang mengandung
protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea sp),kerang (Anadara sp),kerang
hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio
sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
2. Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada
margaritifera).
3. Hiasan dan Kancing,misalnya: dari
cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara, dll.
b. Yang
merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan
bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai
cacing fasciola hepatica
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hibberd, Ty and Kirrily
Moore. 2009. Field Identification Guide
to Heard Island
and McDonnal Islands Benthic InvertebratesI. Australian antartic Division.
Australia
Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan
Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya.
Surabaya.
Kimball, J.W., 1999. Biologi
Jilid III Edisi V. Erlangga. Jakarta.
Marshall, A.J., 1972. Textbooks
of Zoology Invertebrata. The Macmillan Press
LTD. London.
Pratiwi, Sri Maryati, Srikini,
Suharno, Bambang S. (2007). BIOLOGI SMA Jilid 1
untuk Kelas X Berdasarkan Standar Isi 2006. Jakarta: Penerbit Erlangga.
ISBN : 979-781-726-1.
Romimohtarto, K., 2007. Biologi
laut. Djambatan. Jakarta.
Sugiri, N., 1989. Zoologi Avertebrata
II. IPB. Bogor.
Widayati, Hartini Etik. Biologi.
Intan Pariwara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar