Jumat, 13 Juni 2014

Arthropoda


ARTHROPODA

Malacostraca

Lobster
Malacostraca adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada entomostraca. Hewan yang termasuk kelompok ini adalah Udang, lobster, dan kepiting. Berikut akan dibahas sedikit mengenai urain hewan kelompok satu ini.
 Udang memiliki ekssoskeleton yang keras untuk melindungi tubuhnya.
Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang menyatu membentuk sefalotoraks, serta abdomen. Dibagian sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa karapaks. Karapaks memiliki duri di ujung anterior yang disebut rostrum. Di dekat rostrum terdapar mata faset ( majemuk) yang bertangkai. Pada kaput sefalotoraks merupakan penyatuan lima segmen. Dibagian kaput terdapat sepasang antenula, sepasang antena, dan tiga pasang bagian mulut. Antenula berfungsi sebagai alat peraba, sedangkan antena sebagai alat keseimbangan tubuh. Tiga pasang mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada bagian toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang maksiliped, sepasang seliped, dan empat pasang kaki jalan(periopod).
Maksiliped tersebut berfungsi sebagai penyaring makanan.Seliped berfungsi untuk mencari makanan dan melindungi diri dari musuh. Pada bagian abdomen terdapat lima pasang kaki renang (pleopod). Pada ujung posterior terdapat telson dan sepasang alat kemudi untuk berenang (urupod).
Pada udang jantan, pasangan pleopod 1 dan 2 bersatu menjadi gonopod. Gonopod berfungsi sebagai penyalur sperma saat kopulasi. Sedangkan pada wanita berfungsi untuk melekatkan telur dan membawa anaknya. Saluran pencernaan udang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mulut dan esofagus terletak di bagian bawah sefalotoraks. Lambung ( terletak di sefalotoraks ) dan usus ( terletak di abdomen ) berada disepanjang bagian dorsal tubuh. Hati yang merupakan kelanjar pencernaan terletak di bagian toraks dan abdomen.makanan udang berupa berudu, larva, serangga, dan ikan-ikan kecil. Sisa metabolisme dikeluarkan melalui alat kelenjar hijau yang terletak di kepalanya. Pernapasan dilakukan dengan insang yang terdapat di bagian ventral tubuhnya dekat kaki. Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sinus yang rongganya berdinding tipis. Organ kelamin bersifat dioseus.

Insecta

Kupukupu
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga).Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli).Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem sirkulasinya terbuka.Organ kelaminnya dioseus.
Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :
Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud.Contohnya kutu buku (lepisma saccharina). Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap. Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.
Insecta muda disebut nimfa.Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa (larva) – dewasa (imago). Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa.Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa.Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa.Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
Berdasarkan sayap,Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang.Umumnya berkembang secara ametabola.Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.
Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota.Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya:
- Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit.Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir.
- Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.Contohnya walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus).
- Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus).
- Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala.Contohnya capung (pantala).
Endopterigota dibedakan menjadi :
- Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal.Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica).
- Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang.
Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes).
- Diptera hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis).
- Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos).


Daftar Pustaka:
Anonim.A.2014.http://scienceandri.blogspot.com/2012/04/filum-arthropoda.html. Diakses pada 22 April 2014
Anonim.B.2014.http://gurungeblog.com/2008/11/12/phylum-arthropoda/. Diakses pada 22 April 2014

Laporan PKL Echinodermata 2014


PRAKTIKUM KERJA LAPANGAN
Topik : Echinodermata
Tujuan              : Mengamati dan menjelaskan ciri-ciri morfologi dari phylum  Echinodermata
Hari/ tanggal : Sabtu/ 10 Mei 2014
Tempat : Pantai Takisung, Desa Takisung Kecamatan Takisung
  Kabupaten Tanah Laut.

I. ALAT DAN BAHAN
Alat : 1.   Lup
 2.   Jaring
 3.  Milimeter block
 4.  Kamera
 5.  Plastik klip
 6.  Kertas label

1. Bahan : 1.  Dollar Laut (Echinarachnius parma)

II. CARA KERJA
1. Menyiapkan jaring yang akan digunakan untuk mencari spesies
2. Mencari spesies yang sudah dijaring di laut
3. Mengayak jaring sehingga spesies terpisah dari pasir
4. Menggambar dan mengamati morfologi Hewan Echinodermata.
5. Mengisi tabel pertelaan dan menganalisisnya

III. TEORI DASAR
1. Echinodermata
Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit.

Ciri tubuh
Ciri tubuh Echinodermata meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Bentuk tubuh Echinodermata ada yang seperti bintang, bulat, pipih, bulat memanjang, dan seperti tumbuhan. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang memiliki mulut) dan Aboral (yang tidak memiliki mulut).
Struktur dan fungsi tubuh
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Sistem ekskresi tidak ada. Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit. Sistem sirkulasi belum berkembang baik. Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom. Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf. Echinodermata tidak memiliki otak. Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus.
Cara hidup dan habitat
Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas.Makanannya adalah kerang, plankton, dan organisme yang mati.Habitatnya di dasar air laut, di daerah pantai hingga laut dalam.
Reproduksi
Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi sederhana. Fertilisasi berlangsung secara eksternal. Zigot berkembang menjadi larva yang simetris bilateral bersilia.Hewan ini juga dapat beregenerasi.
Klasifikasi
Echinodermata dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.
V. ANALISIS DATA
1. Echinarachnius parma
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Echinodea
Order : Clypeasberoida
Family : Echinorachniidae
Genus : Echinarachnius
Spesies : Echinarachnius parma
Sumber: ( Hegner, 1968 )
Echinarachnius parma bertubuh tunggal dengan bentuk bola, hidupnya soliter, strukturnya kuat, rongga tubuhnya triploblastik, bentuk tubuh simetri radial dengan panjang 1,2 cm, lebar 1,2 cm dan tebalnya 1 mm. Permukaan tubuh berduri halus. Mulut terdapat pada bagian bawah. Warna tubuh abu-abu, terdapat coelom dan tubuhnya tidak berbuku-buku.
Echinarachnius parma bergerak dengan cara pergerakan merayap, terdapat madreporit dan anus dan kaki tabung.
Sistem reproduksinya secara seksual. Sistem pencernaan dimulai dari mulut esofagus  perut  usus  rektum  anus. Sistem pernafasannya dengan insang atau kaki tabung. Sistem ekskresi menggunakan anus. Cara menangkap mangsa dengan menggunakan podia. Siklus hidupnya dimulai dari dolar laut dewasa kemudian menghasilkan telur, telur menjadi larva dan larva menjadi dolar laut dewasa, demikian seterusnya. Sistem syarafnya cincin syaraf pusat. Habitatnya dasar laut tetapi juga ada di bawah permukaan pantai.
Berdasarkan pengamatan kelompok kami, Echinarachnius parma tidak memiliki lengan, akan tetapi mereka memiliki lima baris kaki tabung yang terdapat di bagian bawah tubuhnya, kaki ini berfungsi dalam pergerakan yang lambat.
Hewan ini memiliki bentuk tubuh yang pipih dan berbentuk cakram, seperti lempengan. Tubuhnya berwarna kecoklatan. Habitatnya di laut. Terdapat anus dan permukaan tubuh yang berbentuk segi enam yang terdapat di permukaan tubuhnya dengan ukuran yang kecil-kecil.

VI. KESIMPULAN
1. Spesies Echinodermata yang kami temukan di laut Tangkisung yaitu dolar laut atau Dendraster excentricus.
2. Spesies dari filum Echinodermata memiliki bagian tubuh aboral dan oral yang berbeda  bentuknya.
3. Ciri-ciri dari Echinodermata itu sendiri adalah:
- bentuknya simetri radial
- permukaannya berduri halus
- warna abu-abu
- Tidak memilki kepala dan otak
- tidak  bersegmen
- memiliki kaki ambulakral

VII. DAFTAR PUSTAKA
Halang. Bunda dkk . 2014. Penuntun praktikum  Zoologi Invertebrata. PMIPA FKIP   UNLAM : Banjarmasin.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (teori dan praktek). ALPABETA: Bandung
Suwignyo, Sugiarti. 2005. Avertebrata Air. Swadaya: Jakarta.

Laporan PKL Coelenterata 2014


PRAKTIKUM KERJA LAPANGAN
Topik : Coelenterata
Tujuan : -Mengenal anggota phylum Coelenterata
 -Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik phylum
                           Coelenterata
Hari/tanggal : Sabtu/10 Mei 2014
Tempat : Desa Takisung (Pantai Takisung)

I. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
1. Lup
2. Alat tulis
3. Jaring
4. Milimeter block
5. Toples

B. BAHAN
1. Aurelia aurita

II. CARA KERJA
1. Menyusuri pantai
2. Mengambil jaring untuk mencari bahan di laut
3. Mengambil bahan/spesies yang ditemukan
4. Memberi label nama pada spesies yang ditemukan
5. Mengidentifikasi spesies yang ditemukan melalui tabel pertelaan.

III. TEORI DASAR
Coelenterata berasal dari kata “coilos” yang artinya rongga dan “enteron” yang artinya usus, jadi coelenterate adalah hewan berongga atau hewan yang mempunyai ronggausus (gastrovaskuler) yang berfungsi untuk pencernaan dan alat pengedar sari-sari makanan keseluruh bagian tubuh.
Coelenterata adalah hewan yang mempunyai rongga usus (gastrovaskuler) yang berfungsi untuk pencernaan. Coelenterata mempunyai bentuk tubuh polip dan medusa yang terbentuk dalam siklus hidupnya.Polip berbentuk tubular, sessil. Medusa berbentuk seperti payung ( bel ), berenang-renang dalam air. Kebanyakan hidup di air laut, dan beberapa di air tawar. Tubuh terdiri dari epidermis (lapisan dalam) dan gastrodermis (lapisan luar) diantara kedua lapisan tersebut ditemukan lapian mesoglea.
Coelenterata adalah golongan plankton yang bersifat carnivora. Mereka menangkap mangsanya dengan tentakel, dimana tangan-tangan tersebut dilengakapi dengan sel-sel penyengat yang dinamakan nematocyst. Sebenarnya medusae yang umum terdapat di lautan mempunyai ukuran yang besar, tetapi mereka tidak akan tertangkap oleh plankton net. Beberapa koloni Siphonophore kemungkinan juga akan dijumpai. Tubuh mereka terdiri dari gabungan beberapa individu ( zooid ) yang mungkin mempunyai fungsi yang berbeda satu sama lain. Misalnya yang satu berfungsi sebagai alat untuk makan, sedang yang lain berfungsi sebagai alat untuk berkembang biak.
Ciri-ciri khusus coelenterata yaitu tubuhnya radial simetris , dapat berbentuk silindris, globural maupun spherikal. Coelenterata termasuk kelompok acoelomata, karena tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya melainkan rongga gastrovaskular. Coelenterata belum memiliki alat pernafasan, peredaran dan pengeluaran hasil ekskresi yang khusus. Tubuh yang radial simetris itu tidak bersegmen-segmen dan juga tidak berkepala.
Reproduksi Coelenterata ada 2 cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk kuncup. Kuncup tumbuh di dekat kaki, semakin lama semakin besar, membentuk tentakel untyuk menangkap mangsanya. Tubuh anak ini akan melekat pada induknya, hingga induk membentuk kuncup yang lain. Demikianlah lama-kelamaan akan terbentuk koloni.Reproduksi seksual dilakukan dengan bertemunya sperma dan ovum. Sperma dihasilkan oleh testis dan ovum oleh ovarium.
Coelenterata meliputi berbagai macam hewan air, misalnya hewan tumbuhan (hewan yang nampakanya seperti tumbuhan), ubur-ubur, binatang karang, anemone laut, polip dan lain-lain.


Coelenterata digolongkan menjadi tiga kelas yaitu:
1. Kelas Hydrozoa
Tubuh bentuknya seperti tabung (panjang 5-10 mm, garis tengah kurang lebih 2 mm); hidup berbentuk polip; permukaan mulut disebut ujung oral, dan permukaan tempat melekatkan diri disebut ujung aboral; mulut dikelilingi oleh tentakel. Reproduksi dilakukan secara aseksual (pembentukan tunas) dan seksual (pembentukan testes di bagian atas dan ovum di bagian bawah). Persatuan antara spermatozoid dengan ovum membentuk zigot, zigot akhirnya tumbuh menjadi individu baru.
2. Kelas Scyphozoa
Bersifat soliter, bermetagenesis (mengalami pergiliran keturunan antar fase polip dengan fase medusa (fase medusa lebih menonjol, fase polip mengalami reduksi atau jarang sekali ditemukan). Bentuknya seperti payung yang tidak begitu cembung, transparan,berdiameter berkisar 7,5-30cm.
3. Kelas Anthozoa
Anthozoa meliputi anemon laut, koral batu, koral tanduk, bulu laut atau pena laut. Hewan yang termasuk golongan ini tidak mempunyai bentuk medusa, semuanya berbentuk polip. Rongga gastrovaskulernya bersekat-sekat, mengandung nematokist.





IV. HASIL PENGAMATAN
TABEL PERTELAAN COELENTERATA
Spesies ke-: 1               Nama lokal:Ubur-ubur Nama Spesies:  Aurelia aurita
No. Ciri-ciri Morfologi Pengamatan Menurut pustaka
1. Tubuh
. Jumlah (Tunggal; Ganda ) Tunggal Tunggal
Struktur tubuh (Polip; Medusa) Polip Polip
Hidup (Soliter/ Koloni) soliter soliter
Struktur (Kuat; Rapuh) Rapuh Rapuh
Bentuk Tubuh (simetri radial/ simetri bilateral) Radial Radial
Dinding tubuh (diploblastik/ triploblastik) Diploblastik Diploblastik
Ukuran (cm)
Panjang;
Tebal;
Lebar;
1,9–2,5 cm
0,1-0,2 cm
0,8-1 cm

±5 mm/0,5 cm
Permukaan Tubuh (Berduri; Licin; Kasar) licin licin
Warna bening transparant bening transparant
Coelom/ pseudocoelom/ coelom sebenarnya tidak terlihat tidak ada
Metameri (berbuku buku) ada/ tidak Tidak Tidak
2. Bentuk pergerakan
Sesil (tertambat) / mobile (bergerak) bergerak bergerak
Cara pergerakan (spontan/ ulat kilan/ merayap/ salto/ memanjat/ mengapung/ melayang/ meluncur) Melayang Melayang
3. Sistem tubuh
Sistem reproduksi (seksual/ dan aseksual) tidak terlihat seksual dan aseksual
sistem pencernaan Tidak terlihat ekstraseluler dan intraseluler
sistem pernafasan/ respirasi Tidak terlihat melalui permukaan tubuh
sistem ekskresi Tidak terlihat melalui permukaan tubuh
cara makan Tidak terlihat karnivor
siklus hidup


Tidak diketahui medusa - sperma+ovum – zygot – blastula – planula – polip muda – polip dewasa
sistem syaraf Tidak terlihat difusi
4. Habitat
(permukaan pantai/ dibawah permukaan pantai/yang lain) Di bawah permukaan pantai Di bawah permukaan pantai
5. Klasifikasi
Phyllum                : Coelenterata
Class                     : Scyphozoa
Ordo                     : Decapoda              
Super Famili        : Tidak ada
Famili                   : Aureliaceae
Subfamili             : Tidak ada
Genus                   : Aurelia
Species                 : Aurelia aurita
6. Gambar Hasil Pengamatan :




Sumber :  biology911.files.wordpress.com/2011/11/klasifikasi-cnidaria1.pdf
Rusyana, Adam.2013.Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik).ALFABETA:Bandung
Tim Penyusun.2003.Zoologi Invertebrata.Universitas Negeri Malang:Malang

V. ANALISIS DATA
1. Aurelia aurita
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Scyphozoa
Ordo : Decapoda
Family : Aureliaceae
Genus : Aurelia
Species : Aurelia aurita
(Sumber : Jasin, Maskoeri.1984)
Ubur-ubur memiliki tubuh tunggal, struktur tubuhnya polip, hidupnya koloni, strukturnya rapuh, bentuk tubuhnya radial, dinding tubuhnya diploblastik, panjangnya 1,9-2,5 cm, tebal 0,1-0,2 cm dan lebarnya 0,8-1 cm. Permukaan tubuhnya licin. Warnanya bening transparan. Ubur-ubur ini bergerak dengan cara melayang.
Sistem reproduksinya seksual dan aseksual, sistem pencernaannya ekstraseluler dan intraseluler, sistem pernafasan dan ekskresi melalui permukaan tubuh, cara makannya karnivor, siklus hidupnya medusa- sperma + ovum – zygot – blastula – planula – polip muda – polip dewasa. Sedangkan sistem syarafnya secara difusi. Habitatnya di bawah permukaan pantai.
Ubur-ubur adalah sejenis binatang laut yang termasuk dalam kelas Scyphozoa. Rongga pada tubuh kelompok ubur-ubur disebut gastrovaskuler. Lubang besar tempat keluarnya air disebut osculum. Larva ubur-ubur disebut planula. Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar berbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan.
Reproduksi Coelenterata terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum dengan sperma). Gamet dihasilkan oleh seluruh Coelenterata bentuk medusa dan beberapa Coelenterata bentuk polip (Contoh Hydra). Sedangkan reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas.Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang berbentuk polip.Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pada tubuh induknya sehingga membentuk koloni.
Ubur ubur mudah dikenal karena bentuknya unik yakni seperti payung dengan warna putih/bening, ukuran relative besar sering ditemukan di tepi pantai dan banyak dimanfaatkan untuk kerupuk ubur-ubur. Polip Aurelia berukuran kurang lebih 5 mm, terikat pada suatu objek didasar laut. Di tengah permukaan tubuh sebelah bawah muncullah semacam kerongkonan pendek menggantung ke bawah.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan :
1. Berdasarkan praktikum yang dilakukan, kami hanya mendapatkan satu jenis Coelenterata, yaitu Aurelia aurita.
2. Bentuk tubuh Coelenterata bervariasi, ada yang berbentuk seperti bunga, akar maupun bentuk ubur-ubur.
3. Anggota phylum coelenterata meliputi hewan air yaitu polip, ubur-ubur, anemon laut, hewan karang dan lain-lain.
4. Berkembang biak secara seksual dan aseksual.

VII. DAFTAR PUSTAKA
Halang, Bunda, Maulana Khalid Riefani, dan Mahrudin. 2014. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: PMIPA FKIP UNLAM
Rusyana, Adam.2013.Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). ALFABETA:Bandung
Tim Penyusun.2003.Zoologi Invertebrata.Universitas Negeri Malang:Malang
Verma,P.S. 2002. A Manual Of Practical Zoology Invertebrates. S. Chand & Company LTD : New Delhi

Laporan PKL Arthropoda 2014


PRAKTIKUM KERJA LAPANGAN

Topik      :  Arthropoda
Tujuan : Mengenal cirri-ciri umum Arthropoda dan membedakan kelompok-kelompok utama Arthropoda.
Hari / tanggal      :  Sabtu /10 Mei 2014
Tempat      : Pantai Takisung, Pelaihari, Kalimantan Selatan.

I. ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
1. Lup
2. Pinset
3. Toples
4. Piring plastik
5. Kertas label
6. Plastik clip
B. Bahan :
1. Udang Lipan (Squilla mantis)
2. Kepiting Coklat (Scylla serrata)
3. Kabibitak Hutan (Araneus robustrus)
4. Laba-laba (Araneus dinopis)
5. Laba-laba Pohon (Araneus solfuga)

II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengambil sample disekitar pesisir pantai dan lingkungan sekitar rumah penduduk.
3. Jika hewan yang tersedia masih hidup, sebaiknya hewan tersebut dimatikan terlebih dahulu.
4. Mengamati dan mengidentifikasi satu persatu hewan yang tersedia. Membuat gambar sketsa (bukan lukisan) pada hewan yang kita amati dengan embelan yang tampak, seperti:
a. Belangkas, laba-laba, lipan, kaki seribu, dan lipas mengamati dari arah dorsal dan ventral.
b. Udang mengamatinya dari arah lateral.
5. Menentukan kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci mengidentifikasi Arthropoda.
6. Memasukkan data yang diperoleh kedalam tabel pertelaan kemudian menganalisisnya.

III. TEORI DASAR
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata.
Arthropoda memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan filum yang lain yaitu : Tubuh bersegmen; segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan (Asal penamaan Arthropoda), simetri bilateral, eksoskeleton berkitin, secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen, rongga tubuh; sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi, sistem syaraf terdiri atas sebuah ganglion anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali syaraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi biasanya oleh tubulus malphigi; tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material hasil ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau nefridia.
Empat dari lima bagian (yang hidup hari ini) dari spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit.

Klasifikasi
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki. Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.
1. Arachnoidea
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies.Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm. Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit. Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora. Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina. Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng (Buthus after). Pada Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata). Dan Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).
2. Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak. Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita. Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu. Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen. Tubuhnya memanjang seperti cacing. Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal). Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya. Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea. Ekskresinya dengan tubula malpighi. Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal. Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
3. Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini.
Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
4. Insecta
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit. Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki sayap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alat ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus.

IV. HASIL PENGAMATAN
LAMPIRAN PERTELAAN ARTHROPODA
1. Udang Lipan
Spesies ke-: 1      Nama lokal : Udang lipan           Nama Spesies : Squilla mantis
No Parameter pengamatan Observasi Pustaka
1 Bentuk tubuh Rangka yang keras/ kepala-dada dan perut/ kepala badan gepeng/ kepala, dada, abdomen terpisah Kepala-dada dan perut Kepala-dada dan perut **
2 Bagian tubuh Panjang rostrum 2 cm 2 - 54 cm **
Bentuk rostrum Bergerigi Bergerigi **
Warna rostrum Abu-abu Putih keabu-abuan *
Susunan gerigi rostrum Memanjang Memanjang *
Jumlah gerigi motif carapace 7 9 **
Motif carapace Berbintik hijau Berbintik dan bergaris *
Panjang carapace 2,3 cm 2-6 cm *
Antenna (ada/ tidak) Ada Ada *
Ukuran sungut (kecil/ besar) Besar Besar **
Jumlah maxiliped 4 4 *
Warna mata Hitam Hitam *
Jumlah ruas kaki 5 ruas 5 ruas *
Keadaan capit Mengantup Mengantup **
Jumlah capit 2 buah 2 buah *
Ukuran capit 2 cm 2-3 cm *
Warna capit Putih kekuningan Putih kekuningan *
Kelisera (ada/ tidak) Tidak ada Tidak ada**
Pedipalpus (ada/ tidak) Tidak ada Tidak ada **
3 Abdomen Warna badan Putih kekuningan Putih kekuningan *
Jumlah segmen 9 segmen 8 segmen *
Jumlah kaki renang 6 10 *
4 Uropoda Jumlah uropoda 4 5 *
Ukuran uropoda 1,7 cm 1 - 3 cm **
Ukuran telson 1,3 cm 1 – 2 cm **
5 Ukuran tubuh (cm) Panjang ; lebar ; tinggi 7,8 ; 1,8 ; 0,9 10 ; 3 ; 2 **
6 Habitat (darat/ permukaan pantai/ dibawah permukaan pantai/dll) Dibawah permukaan pantai Dibawah permukaan pantai *
7 Ciri-ciri spesifik Tubuh seperti lipan dan beruas-ruas
8 Klasifikasi * Phylum Arthropoda
Class Malacostraca
Sub class -
Ordo Stomatopoda
Family Squillidae
Genus Squilla
Spesies Squilla mantis
9 Gambar Spesies Foto Pengamatan


Literatur :



Keterangan :
*http://tonyachmad-smartboy.blogspot.com/2011/11/laporan-avertebrata.html
**http://id.scribd.com/doc/74272975/Mantis-Udang ‎

*Catatan :  1. Buatlah koleksi spesies yang didapat pada hasil pengamatan
     2. Dokumentasikan spesies hasil pengamatan diatas milimeter block

2. Kepiting Coklat
Spesies ke-: 2      Nama lokal : Kepiting coklat       Nama Spesies : Scylla serrata
No Parameter pengamatan Observasi Pustaka
1 Bentuk tubuh Rangka yang keras/ kepala-dada dan perut/ kepala badan gepeng/ kepala, dada, abdomen terpisah Kepala badan gepeng Kepala badan gepeng *
2 Bagian tubuh Panjang rostrum Tidak ada Tidak ada
Bentuk rostrum Tidak ada Tidak ada
Warna rostrum Tidak ada Tidak ada
Susunan gerigi rostrum Tidak ada Tidak ada
Jumlah gerigi motif carapace 14 18 *
Motif carapace Bergelombang Garis-garis *
Panjang carapace 2,4 cm 1-5 cm *
Antenna (ada/ tidak) Tidak ada Tidak ada
Ukuran sungut (kecil/ besar) Tidak ada Tidak ada
Jumlah maxiliped 2 4 *
Warna mata Hijau kecoklatan Hitam kehijauan *
Jumlah ruas kaki 4 4 *
Keadaan capit Sama besar Keras *
Jumlah capit 1 pasang 1 pasang *
Ukuran capit Sedang Besar *
Warna capit Keabu-abuan Merah, ungu, biru *
Kelisera (ada/ tidak) Tidak ada Tidak ada
Pedipalpus (ada/ tidak) Tidak ada Tidak ada
3 Abdomen Warna badan Hijau keabu-abuan Putih kusam *
Jumlah segmen 6 4 *
Jumlah kaki renang Tidak ada Tidak ada
4 Uropoda Jumlah uropoda Tidak ada Tidak ada
Ukuran uropoda Tidak ada Tidak ada
Ukuran telson Tidak ada Tidak ada
5 Ukuran tubuh (cm) Panjang ; lebar ; tinggi 3,7-4,6cm ; 4-4,5cm ; 0,6-1 cm 1-4cm ; 1-3cm ; 0,2-1,5cm *
6 Habitat (darat/ permukaan pantai/ dibawah permukaan pantai/ yang lain) Permukaan pantai Permukaan pantai *
7 Ciri-ciri spesifik Bagian luar tubuh keras, motif karapak bergelombang*
8 Klasifikasi * Phylum Arthropoda
Class Crustaceae
Sub class Malacostraca
Ordo Decopoda
Family Portudinae
Genus Scylla
Spesies Scylla serrata
9 Gambar Spesies Foto Pengamatan

Literatur :


Keterangan :
*T. W Haris
*Catatan : 1. Buatlah koleksi spesies yang didapat pada hasil pengamatan
    2. Dokumentasikan spesies hasil pengamatan diatas milimeter block

3. Kabibitak Hutan
Spesies ke-: 3   Nama lokal: kabibitak hutan Nama Spesies:Araneus robustrus
No Parameter pengamatan Observasi Pustaka
1. Bentuk tubuh Rangka yang keras/ kepala-dada dan perut/ kepala badan gepeng/ kepala, dada, abdomen terpisah Kepala dada dan perut Kepala dada dan perut*
2. Bagian tubuh Panjang rostrum Tidak ada Tidak ada***
Bentuk rostrum Tidak ada Tidak ada***
Warna rostrum Tidak ada Tidak ada***
Susunan gerigi rostrum Tidak ada Tidak ada***
Jumlah gerigi motif carapace Tidak ada Tidak ada***
Motif carapace Tidak ada Tidak ada***
Panjang carapace Tidak ada Tidak ada***
Antenna (ada/ tidak) Tidak ada Tidak ada***
Ukuran sungut (kecil/ besar) Kecil kecil*
Jumlah maxiliped Tidak terlihat 2*
Warna mata Hitam Hitam*
Jumlah ruas kaki 7 ruas 7 ruas*
Keadaan capit Tidak ada Tidak ada***
Jumlah capit Tidak ada Tidak ada***
Ukuran capit Tidak ada Tidak ada***
Warna capit Tidak ada Tidak ada***
Kalisera (ada/ tidak) Tidak ada Tidak ada***
Pedipalpus  (ada/ tidak) Ada Ada*
3. Abdomen Warna badan Coklat kehitaman Coklat kehitaman**
Jumlah segmen 7 ruas 7 ruas*
Jumlah kaki renang Tidak ada Tidak ada***
4. Uropoda Jumlah uropoda Tidak ada Tidak ada***
Ukuran uropoda Tidak ada Tidak ada***
Ukuran telson Tidak ada Tidak ada***
5. Ukuran tubuh (cm) Panjang ; lebar; tinggi P: 0,5cm, l: 0,2 cm t: 0,2 cm 0,5-10 cm****
6. Habitat (darat/ permukaan pantai/ dibawah permukaan pantai/ yang lain) Darat, di serasah Tersebar didaratan**
6. Ciri-ciri spesifik Berukuran kecil, memilki kaki rapat, warnanya coklat
7. Klasifikasi * Phylum Arthropoda
Class Arachnida
Sub class Aranae
Ordo Araneae
Family Arachninae
Genus Araneus
Spesies Araneus robustrus
8. Gambar Spesies Foto Pengamatan
  Literatur  :
           
Keterangan :
*Insect and Spider
**Wikipedia
***Invertebrate zoology, barnes
****Ilmubiologi.com/klasifikasi lababa (Pdf)
*Catatan: 1. Buatlah koleksi spesies yang didapat pada hasil pengamatan
            2. Dokumentasikan spesies hasil pengamatan diatas millimeter block

4. Laba-laba
     Spesies ke-: 4      Nama lokal: Laba-laba         Nama Spesies: Araneus dinopis
No Parameter pengamatan Observasi Pustaka
1. Bentuk tubuh Rangka yang keras/ kepala-dada dan perut/ kepala badan gepeng/ kepala, dada, abdomen terpisah Kepala-dada, dan perut Kepala-dada dan perut menjadi satu
2. Bagian tubuh Panjang rostrum Tidak ada Tidak ada-
Bentuk rostrum Tidk ada Tidak ada
Warna rostrum Tidak ada Tidak ada
Susunan gerigi rostrum Tidak ada Tidak ada
Jumlah gerigi motif carapace Tidak ada Tidak ada
Motif carapace Tidak ada Tidak ada
Panjang carapace Tidak ada Tidak ada
Antenna (ada/ tidak) Tidak ada Tidak ada
Ukuran sungut (kecil/ besar) Tidak ada Tidak ada
Jumlah maxiliped Tidak terlihat Sepasang (1)
Warna mata Hitam Hitam (1)
Jumlah ruas kaki 4 pasang 4 pasang (2)
Keadaan capit Tidak ada Tidak ada
Jumlah capit Tidak ada
Ukuran capit Tidak ada Tidak ada
Warna capit Tidak ada Tidak ada
Kalisera (ada/ tidak) Tidak ada Tidak ada
Pedipalpus  (ada/ tidak) ada Memiliki sepasang pedipalpus pendek (1)
3. Abdomen Warna badan kecoklatan Coklat (3)
Jumlah segmen Tidak terlihat 7 segmen (4)
Jumlah kaki renang Tidak ada Tidak ada
4. Uropoda Jumlah uropoda 1 1 (5)
Ukuran uropoda 0,2 cm 0,1 -1cm  (6)
Ukuran telson Tidak terlihat Tidak ada
5. Ukuran tubuh (cm) Panjang ; lebar; tinggi P= 2,3 cm;
L= 0,2 cm;
T= 0,1 cm 0,5in (13mm) – 1,2in (3cm) (1)
6. Habitat (darat/ permukaan pantai/ dibawah permukaan pantai/ yang lain) Darat Pohon, hutan basah, padang rumput, kebun. (1)
6. Ciri-ciri spesifik Memiliki kaki yang panjang dan tubuh yang kurus.
7. Klasifikasi * Phylum Arthropoda
Class Arachnida
Sub class Aranae
Ordo Araneae
Family Araneidae
Genus Araneus
Spesies Araneus dinopis
8. Gambar Spesies Foto Pengamatan
  Literatur  :
 
Daftar Pustaka:
(1) Insect and Spider
(2) Wikipedia
(3) Alqyamah.wordpress.com
(4) Keajaibanlaba-laba.imanisteter.com
(5) P.S.Verma
(6) Ochenvi.blogspot.com
*Catatan: 1. Buatlah koleksi spesies yang didapat pada hasil pengamatan
            2. Dokumentasikan spesies hasil pengamatan diatas millimeter block
5. Laba-laba Pohon
Spesies ke-: 5   Nama lokal: Laba-laba pohon         Nama Spesies: Araneus solfuga
No Parameter pengamatan Observasi Pustaka
1. Bentuk tubuh Rangka yang keras/ kepala-dada dan perut/ kepala badan gepeng/ kepala, dada, abdomen terpisah Kepala-dada dan perut Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada)*
2. Bagian tubuh Panjang rostrum Tidak ada Tidak ada*
Bentuk rostrum Tidak ada Tidak ada*
Warna rostrum Tidak ada Tidak ada*
Susunan gerigi rostrum Tidak ada Tidak ada*
Jumlah gerigi motif carapace Tidak ada Tidak ada*
Motif carapace Tidak ada Tidak ada*
Panjang carapace Tidak ada Tidak ada*
Antenna (ada/ tidak) Tidak ada Tidak ada*
Ukuran sungut (kecil/ besar) Tidak ada Tidak ada**
Jumlah maxiliped Tidak terlihat Sepasang *
Warna mata Coklat Coklat*
Jumlah ruas kaki 5 ruas 6 ruas**
Keadaan capit Tidak ada Tidak ada**
Jumlah capit Tidak ada Tidak ada**
Ukuran capit Tidak ada Tidak ada*
Warna capit Tidak ada Tidak ada**
Kalisera (rahang) (ada/ tidak) Tidak terlihat Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat) alat tambahan pada mulut**

Pedipalpus  (ada/ tidak) Tidak terlihat Sepasang   pedipalpus**
3. Abdomen Warna badan Kuning Kuning *
Jumlah segmen 3 segmen 7 segmen**
Jumlah kaki renang Tidak ada Tidak ada*
4. Uropoda Jumlah uropoda Tidak ada Tidak ada**
Ukuran uropoda Tidak ada Tidak ada**
Ukuran telson Tidak ada Tidak ada*
5. Ukuran tubuh (cm) Panjang ; lebar; tinggi P=0,6 cm; L=0,2 cm; T=0,1 cm P= 0,08-20 cm**
6. Habitat (darat/ permukaan pantai/ dibawah permukaan pantai/ yang lain) Dibawah pohon Tersebar di daratan
6. Ciri-ciri spesifik
Hewan berukuran kecil, berwarna kuning pada tubuh dan berwarna hitam dibagian kepala.
7. Klasifikasi * Phylum Arthropoda
Class Arachnida

Sub class Aranae
Ordo Araneae
Family Arachniae
Genus Araneus
Spesies Araneus solfuga
8. Gambar Spesies Foto Pengamatan
  Literatur  :






Keterangan :
* A Manual of Practical Zoology Invertebrates (P.S Verma)
** Encyclopedia of insect and spiders (Rod and Ken Prestcon-morfham)
***http://id.wikipedia.org/wiki/Laba-laba

*Catatan: 1. Buatlah koleksi spesies yang didapat pada hasil pengamatan
            2. Dokumentasikan spesies hasil pengamatan diatas millimeter block

















V. ANALISIS DATA
1. Udang Lipan
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Malacostraca
Sub class : -
Ordo : Stomatoda
Family : Squillidae
Genus : Squilla
Spesies : Squilla mantis
(Sumber: Hegner & Engemann, 1968)
Berdasarkan hasil pengamatan, bentuk tubuhnya kepala-dada dan perut. Panjang rostrum 2 cm dengan bentuk rostrum bergerigi memanjang berwarna abu-abu dengan jumlah gerigi motif carapace 7. Motif  carapace berbintik hijau dengan panjang 2.3 cm. Mempunyai antena dan sungut yang besar. Mempunyai maxiliped sejumlah 4 buah dan mempunyai mata yang  berwarna hitam serta memiliki 5 ruas pada kakinya. Memiliki 2 buah capit dengan ukuran 2 cm dengan keadaan capit mengantup dengan warna putih kekuningan. Tidak mempunyai kalisera dan pedipalpus. Abdomen berjumlah 9 segmen dengan warna putih kekuningan. Jumlah kaki renang 6. Jumlah uropoda 4 dengan ukuran uropoda 1.7 cm dan ukuran telson 1.3 cm. Memiliki panjang tubuh 7.8 cm, lebar 1.8 cm, dan tinggi 0.9 cm. Habitat di bawah permukaan pantai. Bentuknya seperti lipan dan beruas-ruas, sehingga penduduk di sekitar menyebutnya udang lipan.
Sedangkan berdasarkan pustaka yang didapat, bentuk tubuhnya kepala-dada dan perut dengan panjang rostrum 2-54 cm dengan bentuk yang bergerigi berwarna putih keabu-abuan. Susunan gerigi rostrum memanjang dan memiliki jumlah gerigi motif carapace 9 dengan motif carapace berbintik dan bergaris. Panjang carapace 2-6 cm dan mempunyai antenna serta ukuran sungut yang besar. Jumlah maxiliped ada 4, mempunyai warna mata hitam, dan mempunyai jumlah ruas kaki 5 dengan keadaan capit yang mengantup berjumlah 2 buah dengan ukuran 2-3 cm berwarna putih kekuningan. Tidak mempunyai kelisera dan pedipalpus. Warna badannya putih kekuningan dengan jumlah 8 segmen, jumlah kaki renang 10 dan jumlah uropoda 5 dengan ukuran uropoda 1-3 cm dan ukuran telson 1-2 cm. Mempunyai ukuran tubuh dengan panjang 10 cm, lebar 3 cm dan tinggi 2 cm. Habitatnya dibawah permukaan pantai dengan cirri-ciri tubuh seperti lipan.
Beberapa data antara observasi dengan pustaka ada yang berbeda. Hal tersebut mungkin dikarenakan pada saat dilapangan terjadi kesalahan dalam mengambil sample ataupun pada saat pengamatan ada yang kurang teliti dalam mengamati sehingga tidak sesuai dengan pustaka yang ada.
Udang lipan ini biasanya hidup dalam lubang-lubang yang digalinya sendiri dipantai-pantai yang berpasir lumpur dalam lubang atau celah-celah batu karang dan terdapat jenis-jenis yang membenamkan diri dalam pasir atau lumpur, sebagaimana dengan sebagian crustacea lainnya, biasanya keluar mencari makanan terutama dimalam hari.

2. Kepiting Coklat
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Crustaceae
Sub class : Malacostraca
Ordo : Dcopoda
Family : Portudinae
Genus : Scylla
Spesies : Scylla serrata
(Sumber : Peter Forsskål, 1775)
Berdasarkan hasil pengamatan,kepiting ini mempunyai bentuk tubuh kepala badan gepeng dengan jumlah gerigi motif carapace 14 dan mempunyai motif carapace yang bergelombang dengan panjang 2.4 cm. Mempunyai jumlah maxiliped sebanyak 2 buah dengan warna mata yang hijau kecoklatan dan sejumlah ruas kakinya ada 4. Keadaan capit sama besar dengan berjumlah sepasang capit dengan ukuran yang sedang berwarna keabu-abuan. Warna badan hijau keabu-abuan dengan segmen berjumlah 6, serta mempunyai ukuran tubuh dengan panjang 3.7- 4.6 cm, lebar 4-4.5 cm dan tinggi 0.6-1 cm. Habitatnya dipermukaan pantai dengan ciri-ciri bagian luar tubuhnya keras dan mempunyai motif carapace yang bergelombang.
Sedangkan berdasarkan pustaka, bentuk tubuhnya kepala badan gepeng. Memiliki jumlah gerigi motif carapace 18 dengan motif carapace yang bergaris-garis dan panjang carapace 1-5 cm serta memiliki jumlah maxiliped 4. Warna matanya hitam kehijauan dengan jumlah ruas kaki ada 4. Keadaan capitnya keras yang berjumlah sepasang capit dengan ukuran yang besar berwarna merah, ungu, biru. Warna badannya putih kusam dengan jumlah segmen ada 4 dengan ukuran tubuh yang panjangnya 1-4 cm, lebar 1-3 cm, dan tinggi 0.2-1.5 cm. Habitatnya dipermukaan pantai dengan ciri-ciri dengan bagian tubuh yang keras.
Beberapa data antara observasi dengan pustaka ada yang berbeda. Hal tersebut mungkin dikarenakan pada saat dilapangan terjadi kesalahan dalam mengambil sample ataupun pada saat pengamatan ada yang kurang teliti dalam mengamati sehingga tidak sesuai dengan pustaka yang ada.
Kepiting adalah binatang yang perutnya (abdomen) sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax). Tubuh kepiting dilindungi oleh kerangka luar yang sangat keras, tersusun dari kitin, dan dipersenjatai dengan sepasang capit. Ketam adalah nama lain bagi kepiting yang umumnya hidup di pantai berpasir. Kepiting terdapat di semua samudra dunia. Ada pula kepiting air tawar dan darat, khususnya di wilayah-wilayah tropis. Rajungan adalah kepiting yang hidup di perairan laut dan jarang naik ke pantai, sedangkan yuyu adalah ketam penghuni perairan tawar (sungai dan danau). Kepiting beraneka ragam  ukurannya, dari ketam kacang, yang lebarnya hanya beberapa milimeter, hingga kepiting laba-laba Jepang, dengan rentangan kaki hingga 4 m.
Kepiting sejatinya mempunyai lima pasang kaki, sepasang kaki yang pertama dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak. Di hampir semua jenis kepiting, kecuali beberapa saja (misalnya, Raninoida), perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut kepiting ditutupi oleh maxilliped yang rata, dan bagian depan dari carapace tidak membentuk sebuah rostrum yang panjang. Insang kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih ("phyllobranchiate"), mirip dengan insang udang, namun dengan struktur yang berbeda.

3. Kabibitak Hutan
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Arachnida
Ordo : Araneae
Family : Arachninae
Genus : Araneus
Species : Araneus robustrus
(Sumber: Maskoeri, 1987)
Berdasarkan  hasil pengamatan, Kabibitak hutan  ini merupakan laba-laba kecil yang memilki bentuk tubuh kepala-dada dan perut, kaki rapat berwarana coklat, serta ukuran sungut yang kecil. Dengan jumlah maxiliped yang tidak dapat terlihat dikarenakan ukuran laba-laba itu sendiri terlalu kecil, warna matanya hitam dan jumlah ruas kakinya ada 7 ruas serta mempunyai pedipalpus yang berfungsi menangkap mangsanya. Warna badannya coklat kehitaman dengan jumlah segmen ada 7 ruas dan ukuran tubuhnya dengan panjang 0.5 cm, lebar 0.2 cm, dan tinggi 0.2 cm. Laba-laba ini dapat ditemukan di tanah di serasah atau tumpukan daun yang mengering dan mempunyai ciri-ciri spesifik berukuran kecil, memiliki kaki yang rapat dan warnanya yang coklat.
Sedangkan berdasarkan pustaka, bentuk tubuhnya kepala-dada dan perut dengan ukuran sungut yang kecil dan mempunyai julah maxiliped 2. Warna matanya hitam dengan jumlah ruas kaki ada 7 ruas serta mempunyai pedipalpus untuk menangkap mangsanya. Warna badannya coklat kehitaman, jumlah segmennya 7 ruas, dengan ukuran tubuh yang berkisar antara 0.5-10 cm. Habitatnya tersebar didaratan dengan ciri-ciri berukuran kecil.
Beberapa data antara observasi dengan pustaka ada yang berbeda. Hal tersebut mungkin dikarenakan pada saat dilapangan terjadi kesalahan dalam mengambil sample ataupun pada saat pengamatan ada yang kurang teliti dalam mengamati sehingga tidak sesuai dengan pustaka yang ada.
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (artropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae; dan bersama dengan kalajengking, kutu, caplak dan kerabatnya --semuanya berkaki delapan-- dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi mengenai laba-laba disebut arachnologi.

4. Laba-laba
Klasifikasi
Phylum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Sub Kelas : Aranae
Ordo     : Araneae
Family : Araneidae
Genus : Araneus
Spesies : Araneus dinopis
(Sumber: Maskoeri, 1987)
 Berdasarkan hasil pengamatan, bentuk tubuhnya kepala-dada dan perut, jumlah maxilipednya tidak terlihat dengan warna matanya yang hitam serta jumlah ruas kakinya ada 4 pasang dan mempunyai pedipalpus. Warna badannya kecoklatan, jumlah uropodanya ada 1, ukuran uropodanya 0.2 cm. Ukuran tubunnya dengan panjang 2.3 cm, lebarnya 0.2 cm, dan tinggi 0.1 cm. Habitatnya di darat dengan ciri-ciri spesifiknya memiliki kaki yang panjang dan tubuh yang kurus.
Sedangkan berdasarkan pustaka, bentuk tubuhnya kepala-dada dan perut menjadi satu. Mempunyai jumlah maxiliped yang sepasang, warna matanya hitam, jumlah ruas kakinya ada 4 pasang dan memiliki sepasang pedipalpus yang pendek. Warna badannya coklat dengan jumlah segmennya ada 7 segmen. Jumlah uropodanya ada 1, dengan ukuran 0.1-1 cm. Ukuran tubuhnya berkiran antara 0.5 inch (13mm) – 1.2 inch (3cm). Habitatnya di pohon, hutan basah, padang rumput dan kebun dengan ciri-cirinya yang memiliki kaki panjang.
Beberapa data antara observasi dengan pustaka ada yang berbeda. Hal tersebut mungkin dikarenakan pada saat dilapangan terjadi kesalahan dalam mengambil sample ataupun pada saat pengamatan ada yang kurang teliti dalam mengamati sehingga tidak sesuai dengan pustaka yang ada.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera --yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.

5. Laba-laba Pohon
Klasifikasi :
Filum : Arthropoda
Kelas : Arachinida
Ordo     : Araneae
Famili : Arachninae
Genus :  Araneus
Spesies : Araneus solfuga
(Sumber: Hegner & Engemann, 1968)
Berdasarkan hasil pengamatan, bentuk tubuhnya kepala-dada dan perut. Jumlah maxilipednya tidak terlihat, warna matanya coklat, jumlah ruas kakinya ada 5 ruas. Kalisera dan pedipalpusnya tidak terlihat. Warna badannya kuning, jumlah segmennya ada 3, ukuran tubuhnya dengan panjang 0.6 cm, lebarnya 0.2 cm dan tinggi 0.1 cm. Habitatnya dibawah pohon dengan ciri-ciri spesifiknya berukuran kecil, berwarna kuning pada tubuh dan berwarna hitam dibagian kepala.
Sedangkan berdasarkan pustaka, bentuk tubuhnya sefalotoraks, yaitu penyatuan tubuh bagian sefal atau kepala dan bagian dada. Mempunyai jumlah maxiliped yang sepasang, warna matanya coklat, jumlah ruas kakinya ada 6 ruas. Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat) atau alat tambahan pada mulut dan mempunyai sepasang pedipalpus. Warna badannya kuning dengan jumlah segmen ada 7 segmen. Ukuran tubuhnya berkisar antara 0.08-20 cm. Habitatnya tersebar didaratan dengan ciri-ciri tubuhnya berukuran kecil.
Beberapa data antara observasi dengan pustaka ada yang berbeda. Hal tersebut mungkin dikarenakan pada saat dilapangan terjadi kesalahan dalam mengambil sample ataupun pada saat pengamatan ada yang kurang teliti dalam mengamati sehingga tidak sesuai dengan pustaka yang ada.
Dilihat dari morfologinya laba – laba tidak memiliki tiga bagian tubuh seperti serangga lainnya tetapi hanya memiliki dua. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax dan  abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus. Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu  sampai empat pasang mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Adapun ciri-ciri umum dari Arthropoda antara lain adalah sebagai berikut:
a. Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks),    dan badan belakang (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothoraks).
b.   Bentuk tubuh simetris bilateral
c.   Rangka luar keras tersusun atas zat kitin
d.   Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas
e.   System peredaran darah terbuka (system lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka
f.  Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan  lembaran (paru-paru buku)
g. Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus
h. Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis)
i.  Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena
j.  Hidupnya di darat, air tawar dan laut.
2. Arthropoda merupakan phylum terbesar dalam kingdom animalia.
3. Arthropoda merupakan hewan yang tubuh yang simetris bilateral dan bersegmen-segmen, mempunyai embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian tubuh atau semua segmen tubuhnya dan diluar tubuhnya terbungkus zat kitin
4. Tubuh arthropoda terdiri atas kepala (caput), dada (thoraks), dan perut (abdomen).

VII. DAFTAR PUSTAKA

Halang, Bunda. dkk. 2014. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin.
Hegner, Robert W. & Engemann, Joseph G. 1968. Invertebrate Zoology. The Macmillan Company. New York.
Herni Budiati. Biologi SMA X: Jakarta. BSE 2009
Indun Kistinnah, dkk. Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya SMA X: Jakarta. BSE 2014
Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya : Surabaya.
Radiopoetra. 1968. Zoologi. Erlangga : Jakarta.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Alfabeta: Ciamis.
Verma, PS. 2002. A Manual of Practical Zoology Invertebrata. S. Chand    and Company LTD. New Delhi.
Storer Tracy I, dan Robert L. Usinger. Dasar-dasar zoologi. University of California, Davis.
http://www.Wikipedia.com Diakses pada 12 Mei 2014
http://www.eurespiders.com Diakses pada 12 Mei 2014
http://www.academy.com Diakses pada 12 Mei 2014
http://www.prollin-puitou-charenthes.com Diakses pada 12 Mei 2014
http://aslomo2.wordpress.com Diakses pada 12 Mei 2014
http://www.alqyamah.wordpress.com Diakses pada 12 Mei 2014
http://www.keajaibanlaba-laba.imanister.com Diakses pada 12 Mei 2014
http://www.p.s.verma.com Diakses pada 12 Mei 2014
http://www.ochenvi.blogspot.com Diakses pada 12 Mei 2014
http://www.delapantungkai.blogspot.com Diakses pada 12 Mei 2014
http://www.planthospital.blogspot.com Diakses pada 12 Mei 2014