Jumat, 13 Juni 2014

Laprak 6 Mollusca


PRAKTIKUM VI

Topik :  Mollusca
Tujuan :  Mengenal morfologi dan tanda-tanda karakteristik anggota
phyllum Mollusca.
Hari/Tanggal :  Kamis/10 April 2014
Tempat :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
1. Bak paraffin
2. Cawan petri
3. Air
4. Lup
5. Alat tulis
B. Bahan :
1. Cangkang keong darat dan keong air.
2. Keong darat (Achatina fulica),keong air tawar (Helix pomata).
3. Awetan Mollusca lainnya (Anadonta grandis, Cyprae tigris, Vepricardium fimbriatum, Murex pectens, Murex trapa, Cymaticum murinicum, Terebra unduculata, Cyprae testudinaria, Thallum areola, Terebra conus).

II. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Meletakkan keong darat diatas bak parafin dan meletakkan keong air tawar pada cawan petri yang telah diisi air.
3. Menngambar morfologi keong darat dan keong air dari arah lateral, kepala ke arah kanan baik itu bagian dorsal atau bagian ventral.
4. Memberikan keterangan dan mengklasifikasikannya.
5. Untuk cangkang Anadonta atau yang sejenisnya, amati umbo dan garis-garis pertumbuhan.

III. TEORI DASAR
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, biasanya badan ditutupi oleh cangkang atau concha. Ciri-ciri umum tidak bersegmen, bilateral simetri, triplobastik, tubuh lunak, dilindungi pallium (mantel) bagian tubuh anterior adalah kepala, bagian ventral adalah kaki muskuler dan bagian dorsal adalah masa viscera, saluran pencernaan makanan lengkap dan glandula digestoria dan glandula salivaria, mulut dilengkapi dengan radula. Saluran pencernaan makanan kadang-kadang mengalami torsi, respirasi dengan insang, paru-paru (dalam cavum palii), hidup terestrial atau aquatik.
Bentuk cangkang siput pada umumnya seperti kerucut dari tabung yang melingkar seperti konde (gelung, whorl). Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex. Sumbu kerucut disebut columella. Aperture ialah bukaan cangkang, tempat tersembulnya kepala dan kaki. Bila aperture dihadapkan pada kita dengan apex (puncak) keatas, dinamakan dekstral, apabila aperture disebelah kanan, dan disebut sinistral apabila aperture disebelah kiri. Lapisan kalsium karbonat terdiri atas 3 lapisan / lebih, yang terluar adalah prismatik, palisade, lapisan tengah / lamella dan paling dalam adalah lapisan nacre / hypostracum. Lapisan prismatik terdiri atas kristal calcyte yang tersusun vertikal, masing-masing diseliputi matriks protein yang tipis. Pada telapak kaki gastropoda terdapat cilia dan berbagai sel kelenjar. Kelenjar pada kaki menghasilkan lendir yang berguna untuk merayap pada substrat.
Pada umumnya Mollusca adalah binatang yang berukuran relatif besar yang hidup pada dasar perairan. Kebanyakan mereka tidak dijumpai sebagai plankton pada waktu dewasa dan hanya menjadi plankton untuk sementara ketika masih berupa larva. Walaupun demikian gastropoda yang merupakan salah satu hewan dari grup ini adalah plankton sejati yang bersifat pelagik. Kebanyakan mereka dapat dikenal dari cangkang (shell) yang mengandung zat kapur (calcareous). Shell ini kadang-kadang tidak dapat dijumpai pada beberapa spesies. Sifat-sifat umum dari gastropoda ialah kepala menunjang tentakel yang berbentuk khas dan banyak spesies yang mempunyai cangkang (shell) yang terdiri dari zat kapur.
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu “Mollis” yang berarti lunak. Jadi Mollusca adalah hewan lunak atau bertubuh lunak dan tidak bersegmen-segmen dan terbungkus oleh mantel. Mollusca bersifat kosmopolit, artinya ditemukan dimana-mana, didarat, dilaut, air tawar mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub. Ini menunjukkan kemampuan adaptasi Mollusca terhadap lingkungan yang sangat tinggi. Alat kelamin umumnya terpisah (dioseus), tapi ada pula yang hermaprodit. Yang alat kelaminnya terpisah, pembuahannya eksternal.
Mollusca berdasarkan simetri, kaki cangkok, mantel, insang dan sistem syarafnya terbagi atas 5 kelas yaitu :
1. Kelas Amphineura, tubuh bilateral simetri, cangkok terdiri atas 8 kepingan kapur
2. yang mempunyai banyak serabut-serabut insang yang berlapis-lapis.
3. Kelas Gastropoda, menggunakan perut sebagai kakinya.
4. Kelas Scapopoda, cangkok seperti kerucut atau tanduk.
5. Kelas Cephalopoda, tubuh bilateral, kainya berubah menjadi lengan yang beralat
6. penghisap. Sistem syaraf berkembang dipusatkan dikepala.
7. Kelas Pelecypoda, tubuh bilateral simetris. Cangkok terdiri atas dua bagian yang dihubungkan oleh engsel dan mantel juga terbagi atas dua bagian.
Gastropoda adalah Mollusca yang mengalami modifikasi dari bentuk bilateral simetris menjadi bentuk yang mengadakan rotasi (pembelitan). Di dalam pembelitan terjadi perubahan sudut 1800. Sistem syaraf Mollusca berupa tiga pasang simpul syaraf (ganglion), yaitu ganglionserebral, ganglion viseral, dan ganglion pedal. Ketiganya dihubungkan oleh serabut-serabut syaraf.
IV. HASIL PENGAMATAN
1. Keong Darat (Achatina fulica)








Berdasarkan literatur:

Keterangan:
1. Apek
2. Aperture
3. Garis pertumbuhan



(Sumber: Anonim.A.2014)

2. Keong Air Tawar (Helix pomata)









Berdasarkan literatur:










(Sumber: Anonim.B.2014)

Keterangan:
1. Apek
2. Aperture
3. Garis pertumbuhan

3. Anadonta grandis












Berdasarkan literatur:

Keterangan:
1. Apek
2. Aperture
3. Garis Pertumbuhan




(Sumber: Anonim.C.2014)

4. Cyprae tigris







Berdasarkan literatur:

Keterangan:
1. Apek
2. Aperture
3. Garis Pertumbuhan


(Sumber: Anonim.D.2014)

5. Vepricardium fimbriatum







Berdasarkan literatur:

Keterangan:
1. Apek
2. Aperture
3. Garis Pertumbuhan


(Sumber: Anonim.E.2014)

6. Murex pectens










Berdasarkan literatur:

Keterangan:
1. Apek
2. Aperture
3. Garis Pertumbuhan



(Sumber: Anonim.F.2014)

7. Murex trapa







Berdasarkan literatur:

Keterangan:
1. Apek
2. Aperture
3. Garis Pertumbuhan


(Sumber: Anonim.G.2014)

8. Cymaticum murinicum







Berdasarkan literatur:

Keterangan:
1. Apek
2. Aperture
3. Garis Pertumbuhan


(Sumber: Anonim.H.2014)

9. Terebra unduculata











Berdasarkan literatur:

Keterangan:
1. Apek
2. Aperture
3. Garis Pertumbuhan




(Sumber: Anonim.I.2014)

10. Cyprae testudinaria







Berdasarkan literatur:

Keterangan:
1. Apek
2. Aperture
3. Garis Pertumbuhan


(Sumber: Anonim.J.2014)
11. Thallum areola







Berdasarkan literatur:

Keterangan:
1. Apek
2. Aperture
3. Garis Pertumbuhan


(Sumber: Anonim.K.2014)

12. Terebra conus











Berdasarkan literatur:

Keterangan:
1. Apek
2. Aperture
3. Garis Pertumbuhan




(Sumber: Anonim.L.2014)



















V. ANALISIS DATA

1. Keong darat (Achatina fulica)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Pulmonata
Familia : Achatinadae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fulica
(Sumber: Jasin, 1984)
Siput ini merupakan salah satu spesies dari kelas Gastropoda yang artinya berjalan dengan perut. Hewan ini mempunyai cangkang yang ramping dan pola cangkangnya nyata. Cangkangnya berukuran besar dan berbentuk piramid dengan lilitan-lilitan kecil. Tekstur cangkangnya licin dan terasa seperti ada lekukan-lekukan.. Fungsi cangkang itu sendiri selain sebagai rumah dan mempertahankan diri dari musuh juga untuk memperkecil penguapan tubuhnya.
Achatina fulica bagian tubuhnya terdiri dari kepala, badan dan bagian alat gerak (kaki). Pada kepala terdapat sepasang alat peraba yang dapat ditarik masuk ke dalam, pada bagian ujungnya terdapat titik mata yang berfungsi untuk membedakan antara keadaan gelap dan terang.
Sebagian besar badan dipergunakan sebagai alat gerak (kaki) yang hanya dapat bergerak dengan adanya kontraksi otot kaki yang bergelombang dari bagian belakang ke depan sehingga kaki membujur ke depan dan bagian belakang di seret ke depan. Pada siput darat system pencernaannya adalah sebagai berikut: makanan masuk ke dalam mulut dan di haluskan oleh lidah perut yang berasal dari zat tanduk yang berfungsi untuk menghancurkan makanan lalu diteruskan ke dalam kerongkongan usus penghancur menuju lambung, usus panjang dan yang terakhir ke anus (disebut dengan kanan kepala). Pada waktu dalam bentuk larva bernapas adalah dengan menggunakan insang tetapi setelah dewasa bernapas adalah dengan menggunakan paru-paru. Sistem peredaran darahnya adalah terbuka, dimana alat peredaran darah sendiri terdiri dari jantung dan pembuluh-pembuluh darah yang masih sederhana. Sistem reproduksi pada siput darat adalah termasuk ke dalam jenis monoesisi, di mana terdapat alat kelamin jantan dan betina pada satu tubuh tetapi tidak dapat di buahi sendiri.


2. Keong Air Tawar (Helix pomata)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Pulmonata
Familia : Helicidae
Genus : Helix
Spesies : Helix pomatia
(Sumber: Jasin, 1984)
Siput ini merupakan salah satu spesies dari Mollusca yang habitatnya di air tawar. Bentuk cangkangnya bulat spiral dengan ukuran yang cukup besar. Tekstur cangkangnya agak kasar. Bagian tubuhnya terdiri dari kepala, leher, dan kaki.  Sama halnya dengan Achatina fulica, pada bagian kepala Helix pomatia ini juga terdapat sepasang tentekel yang panjang dan yang pendek namun lebih panjang dari tentakelnya Achatina fulica. Tentakel yang panjang berfungsi sebagai alat penglihat dan yang pendek sepagai alat pembau. Bila ditempatkan di daerah yang kurang menguntungkan kepala dan tubuhnya akan disimpannya di dalam cangkangnya.
Tubuhnya terdiri atas kepala, leher, kaki, dan punuk, viceral (jerohan). Pada kepala terdapat sepasang tentakel yaitu : sepasang yang pendek sebagai alat pembau. Sepasang yang panjang sebagai alat pelihat. Dibawah kepala terdapat kelenjar mucosa yang membasahi kaki. Kakinya lebar dan pipih menyerupai alat untuk berjalan dan selalu basah. Kaki dan kepala dapat disimpandalam cangkok jika keadaan tidak mengizinkan. Cangkok yang spiral melindungi alat veceral yang terdiri atas : alat pencernaan, alat sirkulasi, alat respirasi, alat reproduksi. Mantel pembungkus seluruh tubuh dalam cangkok. Mantel tebal kecuali di daerah yang berbatasan dengan kaki. Mantel didaerah tersebut tipis dan membentuk leher yang tebal yang akan menghasilkan ekskresi untuk membuat cangkok dalam rangka untuk membesarkan diri. Di daerah tertentu krah tersebut mempunyai muara yang menuju ke ruang mantel dimana terdapat saluran respirasi. Anus terbuka di daerah seberang muara mantel. Sedang lubang genital terdapat di dekat kepala. Darah siput tidak berwarna, terdiri dari : plasma darah, butir-butir darah,.
Darah dari arteri kapiler ke vena kapiler melalui sinus, dari sinus pergi ke mantel, dinding tubuh dan dinding rongga mantel dimana darah mengambil oksigen dan melep[askan karbondioksida. Kemudian darah ke vena paru-paru, selanjutnya membawa darah ke auriculum dan akhirnya ke antriculum.


3. Anodonta grandis
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Pelecypoda
Ordo : Eulamellibranchia
Familia : Uniodidae
Genus : Anadonta
Spesies : Anodonta grandis
(Sumber: Hegner, 1968)
Jenis Mollusca ini merupakan kerang air tawar. Bentuknya lebar dengan garis-garis tubuhnya tampak. Tekstur tubuhnya licin. Warna cangkangnya ada garis-garis berwarna merah muda keunguan yang mengkilap. Hewan ini biasanya menguburkan diri dan dalam saat tertentu mereka pindah dari satu tempat ke tempat lain dengan satu kaki yang dapat dijulurkan di sebelah anterior dari cangkok.
4. Cyprae tigris
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Familia : Cypraeidae
Genus : Cypraea
Spesies : Cypraea tigris
(Sumber : Verma, 2002)
Jenis mollusca ini masuk dalam kelas gastropoda. Hewan ini berjalan dengan perutnya. Cangkangnya mempunyai  bentuk seperti helm dengan warna cangkang putih dengan bercak coklat yang lebih dominan dan mengkilap. Teksturnya permukaan cangkangnya licin.


5. Vepricardium fimbriatum
Klasifikasi:
Kingdom :  Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Eulamellibranchia
Familia : Carditidae
Genus : Vepricardium
Spesies : Vepricardium fimbriatum
(Sumber: Verma, 2002)
Kerang ini habitatnya di laut dan memiliki dua cangkang yang dihubungkan oleh engsel. Namun pada pengamatan hanya satu bagian saja. Warna cangkangnya krim dan teksturnya kasar. Garis-garis cangkangnya vertikal beraturan dan  bentuknya cukup besar. Spesies ini banyak ditemukan di laut.

6. Murex pectens
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Muricidae
Genus : Murex
Spesies : Murex pectens
(Sumber : Verma, 2002)
Sama halnya dengan Murex trapa, hewan ini habitatnya juga di laut. Bentuk tubuhnya sama dengan Murex trapa karena ia satu jenis. Hanya saja duri-duri yang terdapat pada bagian yang runcing lebih panjang dan tajam.


7. Murex trapa
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Muricidae
Genus : Murex
Spesies : Murex trapa
(Sumber : Verma, 2002)
Jenis Mollusca memiliki cangkang yang khas. Bentuk tubuhnya sangat khas. Pada pengamatan terlihat bagian cangkangnya seperti terdiri dari kepala yang bulat dan ekor yang runcing. Dengan di bagian tepinya terdiri dari duri-duri yang pendek. Teksturnya agak kasar. Spesies ini sering di temukan di laut.


8. Cymaticum murinicum
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Familia : Cymatiidae
Genus : Cymaticum
Spesies : Cymaticum murinicum
(Sumber : Verma, 2002)
Hewan ini mempunyai bentuk tubuh bulat lonjong seperti kura-kura kecil. Warna cangkangnya kuning kecoklatan dengan garis-garis horizontal. Spesies ini banyak ditemukan di laut.


9. Terebra unduculata
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Prosobranchia
Familia : Terebridae
Genus : Terebra
Spesies : Terebra undulata
Sumber : Verma, 2002
Habitat dari hewan ini adalah di laut. Cangkangnya berbentuk kerucut spiral yang panjang. Berfungsi untuk melindungi tubuhnya yang lunak. Tekstur cangkangnya licin.



10. Cyprae testudinaria
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Familia : Cypraeidae
Genus : Cypraea
Spesies : Cypraea testudinaria
(Sumber : Verma, 2002)
Tekstur cangkang hewan ini licin dengan bentuk lonjong  seperti pepaya yang bagian ujungnya berbentuk spiral. Pada cangkangnya terdapat gambar zig zag berwarna coklat . Warna dasar cangkang adalah krem. Habitat di laut.


11. Thallum areola
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Familia : -
Genus : Thallum
Species : Thallum areola
(Sumber : Verma. 2002)
Thallum areola mempunyai cangkang bertekstur licin. Cangkangnya mempunyai warna putih dan ada bercak-bercak persegi berwarna coklat. Cangkangnya berbentuk hampir bulat dengan ujungnya agak meruncing.



12. Terebra conus
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Terebridae
Genus : Terebra
Spesies : Terebra cunus
(Sumber : Verma, 2002)
Pada pengamatan terdapat 2 macam Terebra conus, yaitu yang berwarna putih dan agak kekuningan. Tekstur permukaan cangkang tubuhnya licin dan mengkilap. Terebra berukuran sedang, siput laut predator, moluska gastropoda laut dalam keluarga Terebridae. Anggota genus ini tidak memiliki radula.

















VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data, maka dapat disimpulkan:
1. Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak dan memiliki cangkang. Ciri-ciri umum Phylum Mollusca adalah tidak bersegmen, tubuh simetri bilateral, triploblastik, tubuh lunak, dilindungi oleh pallium (mantel), dan hidup aquatik.
2. Mollusca habitatnya ada yang di darat, air tawar maupun di laut.
3. Bentuk morfologinya ada yang bulat, spiral dan ada yang lonjong.
4. Ciri-ciri morfologi dari bekicot adalah cangkangnya simetris bilateral, kepalanya jelas, mempunyai dua pasang tentakel, mempunyai mata di ujung tentakel yang panjang dan alat pembau pada tentakel pendek.
5. Mollusca berdasarkan simetri, kaki cangkok, mantel, insang dan sistem sarafnya terbagi atas lima kelas, yaitu : Amphineura, Gastropoda, Scapopoda, Cephalopoda, Pelecypoda.
















VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.A.2014.http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/fc/Achatina_fulica_Thailand.jpg. Diakses tanggal 12 April 2014.
Anonim.B.2014.http://delta-intkey.com/britmo/images/tayp0201.jpg. Diakses tanggal 12 April 2014.
Anonim.C.2014.http://www.gastropods.com/Shell_Images/ThumbNails/T/TN_Terebra_venilia_holotype.jpg. Diakses tanggal 12 April 2014.
Anonim.D.2014.http://farm4.static.flickr.com/3090/2693846254_c667dc17a7.jpg. Diakses tanggal 12 April 2014.
Anonim.E.2014.http://www.biolib.cz/IMG/THN/_10149.jpg.Diakses tanggal 12 April 2014.
Anonim.F.2014.http://www.idscaro.net/sci/01_coll/pics/gastro/muricidae/murex_pecten2.jpg. Diakses tanggal 12 April 2014.
Anonim.G.2104.http://www.idscaro.net/sci/01_coll/pics/gastro/muricidae/murex_trapa.jpg. Diakses tanggal 12 April 2014.
Anonim.H.2014.http://webspace.webring.com/people/rm/malacfoss/bursanodosa.JPG. Diakses tanggal 12 April 2014.
Anonim.I.2014.http://www.schnr-specimen-shells.com/35747.JPG. Diakses tanggal 12 April 2014.
Anonim.J.2014.http://www.b52.be/images/Decors/Plage/Cypraea-Testudinaria.jpg. Diakses tanggal 12 April 2014.
Anonim.K.2014.http://webspace.webring.com/people/rm/malacfoss/bursanodosa.JPG. Diakses tanggal 12 April 2014.
Anonim.L.2014.http://www.eurasiashells.net/Conidae/Conus_terebra_62-5.jpg. Diakses tanggal 12 April 2014.
Halang, Bunda. dkk. 2014. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Banjarmasin: FKIP UNLAM Banjarmasin.
Hegner, Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi. The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited : London.
Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya. Surabaya.
Radiopoetra. 1968. Zoologi. Erlangga : Jakarta.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Alfabeta: Ciamis.
Verma, PS. 2002. A Manual of Practical Zoology Invertebrata. S. Chand    and Company LTD. New Delhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar