Sabtu, 05 April 2014

LIPID 'BIOKIMIA'

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh. Besarnya energi yang dihasilkan setiap gram lemak adalah lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat atau 1 gram protein. 1gram lemak menghasilkan 9 kal, sedangkan karbohidrat atau protein hanya menghasilkan 4 kal/gram.
Istilah lipid meliputi senyawa-senyawa heterogen,termasuk lemak dan minyak yang umum dikenal di dalam makanan,fosfolipida,malam,sterol,dan ikatan lain sejenis yang terdapat di dalam makanan dan tubuh manusia. Lipid mempunyai sifat yang sama yaitu larut dalam pelarut nonpolar,seperti etanol,eter,kloroform,dan benzene.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur lipida
2. Seperti apa penggolongan lipid
3. Bagaimana cara penulisan tata nama lipida
4. Bagaimana menuliskan struktur dan sifat dari fosfolida
5. Bagaimana menuliskan struktur dan sifat dari sfingolida
6. Bagaimana menuliskan struktur dan sifat dari terpen
7. Bagaimana menuliskan struktur dan sifat dari steroid
8. Bagaimana menuliskan struktur dan sifat dari kolesterol
9. Bagaimana menuliskan struktur dan sifat dari egastrol dan asam-asam empedu
C. Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan :
1. Menuliskan struktur lipida
2. Menjelaskan penggolongan lipida
3. Menuliskan tata nama lipida
4. Menuliskan struktur dan sifat dari fosfolida
5.  Menuliskan struktur dan sifat dari sfingolipida.
6.  Menuliskan struktur dan sifat dari terpen.
7.  Menuliskan struktur dan sifat dari steroid.
8.  Menuliskan struktur dan sifat dari kolesterol.
9.   Menuliskan struktur dan sifat dari Egastrol dan asam-asam empedu

D. Metode Penelitian
Dalam penulisan makalah ini kami sebagai penulis menggunakan metode pustaka























BAB II
ISI

A. Pengertian Lipid
Istilah lipid meliputi senyawa-senyawa heterogen,termasuk lemak dan minyak yang umum dikenal di dalam makanan,fosfolipida,malam,sterol,dan ikatan lain sejenis yang terdapat di dalam makanan dan tubuh manusia. Lipid mempunyai sifat yang sama yaitu larut dalam pelarut nonpolar,seperti etanol,eter,kloroform,dan benzene. . Sifat fisika dari lipid adalah :
1. tidak larut dalam air
2. ada hubungannya dengan asam-asam lemak atau esternya
3. mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk
Senyawa-senyawa yang termasuk lipid ini dibagi dalam beberapa golongan. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar yakni
1. Lipid sederhana yaitu ester asam lemak dengan berbagai alcohol,contohnya lemak atau gliserida dan lilin (waxes)
2. Lipid gabungan yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan contohnya fosfolipid,serebrosida
3. Derivat lipid yatu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolidids lipid contohnya asam lemak ,gliserol, dan sterol.

B. Fungsi Lipid
Beberapa fungsi lipid antara lain :
a. Sebagai penyusun struktur membrane sel, yaitu berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
b. Sebagai cadangan energy yaitu disimpan sebagai jaringan adipose.
c. Sebagai hormon yang berfungsi mengatur komunikasi antar sel dan vitamin untuk membantu regulasi proses-proses biologis

C. Penggolongan lipid
Dalam bab ini lipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu:
Asam lemak, Lemak, Lilin, Fosfolipid, Sfingolipid, Terpen, Steroid, Lipid kompleks.
1. Asam lemak
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak yang berasal dari hewan atau tumbuhan .Asam ini adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang dengan rumus :


                                                                     O

R – C - OH
Dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau tidak jenuh dan terdiri atas 4 sampai 24 buah atom karbon. Rantai karbon yang jenuh adalah rantai karbon yang tidak mengandung ikatan rangkap sedangkan yang mengandung ikatan rangkap yang disebut rantai karbon tidak jenuh. Pada umumnya asam lemak mempunyai jumlah atom karbon genap.
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH    atau     CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak yaitu:
1.1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang rantai  karbonnya tidak mengandung ikatan rangkap dan merupakan rantai karbon pendek.  Di bawah ini merupakan beberapa contoh dari asam jenuh:
Nama Rumus Titik Lebur
Asam butirat C3H7COOH -7,9
Asam kaproat C5H11COOH -1,5 sampai -2,0
Asam palmitat C15H31COOH 64
Asam Stearat C17H35COOH 69,4





gambar 1. Struktur asam lemak jenuh

1.2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang tidak mengandung satu ikatan rangkap atau lebih. Dibawah ini merupakan beberapa contoh asam lemak tak jenuh:
Nama Rumus Titik Lebur (oC)
Asam oleat C17H33COOH 14
Asam linoleat C17H31COOH -11
Asam linolenat C17H29COOH Cair pada suhu sangat rendah
Di bawah ini merupakan struktur rantai dari contoh asam lemak tak  jenuh.
Struktur rantai dari asam  oleat yang mengandung satu ikatan rangkap.
CH3 – (CH2)7 – CH = CH – (CH2)7 – COOH
Struktur rantai dari asam linoleat yang mempunyai dua ikatan rangkap.
CH3 – (CH2)4 – CH = CH – CH2 – CH = CH – (CH2)7 – COOH
Struktur rantai dari asam linolenat yang mempunyai tiga ikatan rangkap.
CH3 – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – (CH2)7 – COOH
Asam linolenat (α)
CH3 – (CH2)4 – CH = CH – CH2 – CH = CH – CH2 – CH = CH – (CH2)4 – COOH
Asam linolenat (γ)
2. Gliserida
Gliserida terdiri atas :
2.1. Gliserida Netral (Lemak Netral)
Lemak ialah suatu ester asam lemak dengan gliserol. Gliserol ialah suatu trihidoksi alcohol yang terdiri atas tiga atom karbon. Fungsi dasar gliserida netral adalah sebagai simpanan energy (berupa lemah atau minyak). Satu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua, atau tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester, yang disebut monogliserida, digliserida, atau trigliserida.
HO – CH2 R1 – COO – CH2          HO – CH2         R1 – COO – CH2
HO – CH          HO – CH R2 – COO – CH         R2 – COO – CH

HO – CH2     HO – CH2 R3 – COO – CH2        R3 – COO – CH2
Gliserol monogliserida     digliserida trigliserida
Yang merupakan trigliserida yaitu lemak dan minyak. Lemak berbeda dengan minyak. Lemak umumnya ditemukan dan diperoleh dari hewan yang berwujud padat pada suhu ruangan dan tersusun dari asam lemak jenuh. Sedangkan minyak umumnya diperoleh dari tumbuhan yang berwujud cair pada suhu ruangan dan tersusun dari asam lemak tak jenuh. Sebagai contoh tristearin, yaitu ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat, mempunyai titik lebur 71oC, sedangkan triolein yaitu ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat, mempunyai titik lebur -17o. Lemak hewan dan tumbuhan memiliki susunan asam lemak yang bereda-beda. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang terkandung di dalamnya diukur dengan bilangan iodium. Iodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Semakin banyak ikatan rangkap, maka semakin banyak pula iodium yang dapat bereaksi.

2.2. Fosfogliserida (Fosfolipid)
Fosfolipid ialah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat. Oleh karenanya fosfolipid ialah suatu fosfogliserida. Senyawa-senyawa dalam golongan fosfogliserida ini dipandang sebagai derivate asam α fosfatidat. Gugus yang diikat oleh asam fosfolipid ini antara lain kolin, etanolamina, serin, dan inositol. Senyawa yang termasuk fosfolipid adalah fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamina, fosfatidilserin, dan fosfatidilinositol.

            O
        O         CH2 – O – C – R1
R2 – C – O – CH             O           CH3
        CH2 – O – P – O – CH2 – CH2 – N – CH3
          OH           CH3
Fosfatidilkolin
           O
        O          CH2 – O – C – R1
R2 – C – O – CH            O
              CH2 – O – P – O CH2 – CH2NH2
               OH
Fosfatidiletanolamina
           O
      O       CH2 – O – C – R1
R2 – C – O – CH            O                     NH2
        CH2 – O – P – O – CH2 – CH – COOH
          OH                     serin
Fosfatidilserin
           O
        O          CH2 – O – C – R1 OH      OH
R2 – C – O – CH          O
       CH2 – O – P – O               O                                     H
         OH             H
                                                                                                      OH
 OH        H
Pada umumnya fosfolipid terdapat dalam sel tumbuhan, hewan, dan manusia. Pada tumbuhan fosfolipid terdapat pada kedelai, pada manusia dan hewan terdapat dalam telur, otak, hati, ginjal, pancreas, paru-paru, dan jantung. Fosfolipid digunakan sebagai komponen penyusun membrane sel dan sebagai agen emulsi.
Selain berperan sebagai komponen primer membran sel dan tempat perikatan bagi protein intra- dan antarseluler, beberapa gliserofosfolipid di dalam sel-sel eukariotik, seperti fosfatidilinositol dan asam fosfatidat adalah prekursor, ataupun sendirinya adalah kurir kedua yang diturunkan dari membran. Biasanya, satu atau kedua gugus hidroksil ini terasilasi dengan asam lemak berantai panjang, meskit terdapat gliserofosfolipid yang terikat dengan alkil dan 1Z-alkenil (plasmalogen). Terdapat juga varian dialkileter pada arkaebakteria.
Karena pada gugus ester asam fosforat masih mempunyai satu ikatan valensi yang bebas, biasanya juga membentuk gugus ester dengan alkohol yang lain, misalnya alkohol amino seperti kolina, etanolamina dan serina. Fosfolipid merupakan komponen yang utama pada membran sel lapisan lemak. Fosfolipid yang umum dijumpai adalah:
Lecitin yang mengandung alkohol amino jenis kolina
Kepalin yang mengandung alkohol amino jenis serina atau etanolamina.
Sifat fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkohol amino yang diikatnya.
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.
Penggunaan fosfogliserida adalah:
1. Sebagai komponen penyusun membran sel
2. Sebagi agen emuls

3. Lilin
Yang dimaksud dengan lilin disini ialah ester asam lemak dengan monohidroksi alkohol yang mempunyai rntai karbon panjang antara 14 sampai 34 atom. Contohnya adalah setilalkohol dan mirisilalkohol.

CH3 – (CH2)14 – CH2 OH CH3 – (CH2)28 – CH2 OH
Setilalkohol mirisilalkohol

4. Sfingolipid
Nama sfingolipida diambil dari mitologi Yunani, Spinx, setengah wanita dan setengah singa yang membinasakan siapa saja yang tidak dapat menjawab teka-tekinya. Sfingolipid ditemukan oleh Johann Thudichum pada tahun 1874 sebagai teka-teki yang sangat rumit dari jaringan otakSenyawa yang termasuk golongan ini dapat dipandang sebagai derivat sfingosin atau mempunyai struktur mirip, misalnya dihidrosfingosin
NH
CH3(CH2)14 – CH – CH - CH - CH2OH
OH
Dihidrosfingosin
Sfingolipida adalah keluarga kompleks dari senyawa-senyawa yang berbagi fitur struktural yang sama, yaitu kerangka dasar basa sfingoid yang disintesis secara de novo dari asam amino serina dan asil lemak KoA berantai panjang, yang kemudian diubah menjadi seramida, fosfosfingolipid, glisosfingolipid, dan senyawa-senyawa lainnya.
Sfingolipida adalah jenis lemak kedua yang ditemukan di dalam membran sel, khususnya pada sel saraf dan jaringan otak. Lemak ini tidak mengandung gliserol, tetapi dapat menahan dua gugus alkohol pada bagian tengah kerangka amina.
Fosfosfingolipida utama
1. Pada mamalia adalah sfingomielin (seramida fosfokolina),
2. Pada serangga terutama mengandung seramida fosfoetanolamina
3. Pada fungi memiliki fitoseramida fosfoinositol dan gugus kepala yang mengandung manosa.
Basa sfingoida utama mamalia biasa dirujuk sebagai sfingosina. Seramida (Basa N-asil-sfingoid) adalah subkelas utama turunan basa sfingoid dengan asam lemak yang terikat pada amida. Asam lemaknya biasanya jenuh ataupun mono-takjenuh dengan panjang rantai dari 16 atom karbon sampai dengan 26 atom karbon.
Glikosfingolipid adalah sekelompok molekul beraneka ragam yang tersusun dari satu residu gula atau lebih yang terhubung ke basa sfingoid melalui ikatan glikosidik.

5. Terpen
Dalam alam banyak terdapat senyawa yang molekulnya dapat dianggap terdiri atas beberapa molekul isoprena(2-metilbutadiena). Senyawa-senyawa tersebut dikelompokkan dalam golongan terpen. Molekul senyawa yang termasuk terpen ini terdiri atas kelipatan dari lima atom karbon.

6. Steroid
Ada sejumlah besar senyawa lipid yang mempunyai struktur dasar yang sama dan dapat dianggap sebagai derivat perhidroksiklopentanofenantrena yang terdiri dari 3 cincin sikloheksana terpadu seperti bentuk fenantrena (cincin A B dan C) dan sebuah cincin  siklopentana yang bergabung pada ujung cincin sikloheksana tersebut (cincin D).
Senyawa-senyawa tersebut termasuk dalam suatu kelompok yang disebut steroid. Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesteron.



Progesteron dan testosterone

Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya.

7. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
Yang termasuk dengan lipid kompleks ialah lipid yang terdapat dalam alam bergabung dengan senyawa lain, misalnya dengan protein atau dengan karbohidrat.

8. Kolesterol
Kolesterol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di alam. Dari rumus kolesterol dapat dilihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada atom C nomor 3 memiliki posisi  oleh karena dihubungkan dengan garis penuh.
Kolesterol terdapat pada hampir semua sel hewan dan semua manusia. Pada tubuh manusia kolesterol terdapat dalam darah empedu, kelenjar adrenal bagian luar (adrenal cortex) dan jaringan syaraf. Mula-mula kolesterol diisolasi dari batu empedu karena kolesterol ini merupakan komponen utama batu empedu tersebut. Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena, dan alkohol panas. Apabila terdapat dalam konsentrasi tinggi, kolesterol mengkristal dalam bentuk kristal yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, dan mempunyai titik lebur 1500-1510C. Endapan kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah menjadi makin tebal. Hal ini mengakibatkan juga berkurangnya elastisitas atau kelenturan pembuluh darah. Dengan penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya kelenturan pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa darah lebih keras. Hal ini berarti jantung harus bekerja lebih keras daripada biasanya.

7-Dehidrokolesterol
Senyawa ini terdapat di bawah kulit dan hanya berbeda sedikit dari kolesterol, yaitu terdapat ikatan rangkap C = C antara atom C nomor 7 dan nomor 8. Senyawa ini terdapat bersama dengan kolesterol dalam jaringan-jaringan.
Dengan sinar ultra violet 7-Dehidrokolesterol dapat diubah menjadi vitamin D yang sangat berguna bagi tubuh. Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan kerapuhan pada tulang. Oleh karena sinar matahari mengandung sinar ultra violet, maka berjemur di sinar matahari pada pagi hari sangat bermanfaat bagi tubuh.
Ergosterol
Sterol ini mempunyai struktur inti sama dengan 7-Dehidrokolesterol, tetapi berbeda pada rantai sampingnya.
Ergosterol dapat juga membentuk vitamin D apabila dikenai sinar ultra violet. Ergasterol maupun 7-Dehidrokolesterol disebut provitamin D.
9. Asam-asam Empedu
Cairan empedu dibuat oleh hati dan disismpan dalam kantung empedu yang kemudian dikeluarkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum) untuk membantu proses pencernaan makanan. Cairan empedu ini mengandung bilirubin, yaitu zat warna yang terjadi dari penguraian hemoglobin, asam-asam empedu dalam bentuk garam empedu dan kolesterol. Asam-asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu antara lain ialah asam kolat, asam deoksikolat, dan asam litokolat. Asam-asam empedu dibuat dalam hati dari kolesterol melalui serangkaian reaksi-reaksi kimia.
Dalam empedu, asam deoksikolat bergabung dengan glisin membentuk asam glikodeoksikolat, sedangkan asam litokolat bergabung dengan taurin membentuk asam taurolitokolat. Kedua asam ini terdapat dalam bentuk garam dan merupakan komponen utama dalam empedu. Garam-garam empedu ini berfungsi sebagai emulgator, yaitu suatu zat yang menyebabkan kestabilan suatu emulsi.
Dengan demikian garam-garam empedu membantu proses pencernaan lipid atau lemak dalam usus. Kira-kira 90% dari garam empedu tersebut diabsorpsi melalui dinding usus dan dibawa kembali ke hati.












BAB III
Penutup
Kesimpulan
1. Lipid meliputi senyawa-senyawa heterogen,termasuk lemak dan minyak yang umum dikenal di dalam makanan,fosfolipida,malam,sterol,dan ikatan lain sejenis yang terdapat di dalam makanan dan tubuh manusia
2. Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak yang berasal dari hewan atau tumbuhan .


     Dengan rumus
                                                                     O

R – C - OH

Dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau tidak jenuh dan terdiri atas 4  sampai 24 buah atom karbon
3 .  Llipid dibagi dalam beberapa golongan berdasarkan kemiripan struktur kimianya, yaitu: Asam lemak, Lemak, Lilin, Fosfolipid, Sfingolipid, Terpen, Steroid, Lipid komplek.












DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2001.Prinsip Dasar ilmu Gizi.Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar