Sabtu, 05 April 2014

UROCHORDATA 'ZOOLOGI INVERTEBRATA'

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Urochordata merupakan sebuah subfilum dari vertebrata. Urochordata berasal dari bahasa latin (Uro: ekor, chorda: batang penyokong tubuh dalam). Yang paling menonjol adalah tunicates laut squirts (kelas Ascidiacea). Berbagai macam tumbuh di koloni. Sebagian besar dari tubuh yang diduduki insang yang sangat besar dengan berbagai tekak insang slits yang berfungsi sebagai saringan untuk makanan.
Urochordata umumnya di sebut Tunicata (Tunicate = mantel). Sebagian besar tunicate adalah hewan laut yang diam atau menempel (sesil) pada bebatuan. Tunicata yang lain hidup seperti plankton. Pada subfilum ini terdapat 3 kelas yaitu: 1. Ascidiacea 2. Thaliacea 3. Appendicularia
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Jelaskan karakteristik dari urochordata?
2. Jelaskan penggolongan pada subfilum urochordata beserta contohnya?
3. Jelaskan peranan urochordata terhadap kehidupan manusia?
1.3. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan permasalahan tujuan yang dicapai adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan karakteristik dari urochordata?
2. Menjelaskan penggolongan pada subfilum urochordata beserta contohnya?
3. Menjelaskan peranan urochordata terhadap kehidupan manusia?
1.4. Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah tentang oruchodata ini kita dapat mengetahui tentang subfilum oruchordata baik itu karakteristinya, penggolongannya, dan peranannya terhadap kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
Urochordata sering disebut sebagai sea squirts (penyemprot laut). Urochordata adalah kelompok chordata yang primitif. Saat dewasa mereka muncul sebagai benjolan tak berbentuk yang melekat pada batu atau benda bawah air lainnya dan dilapisi dengan kulit kasar “tunic”.( Campbell 6th Ed. 680-681)
2.1. Karakteristik Urochordata
A. Ciri-ciri Urochordata
Urochordata berasal dari bahasa latin (Uro: ekor, chorda: batang penyokong tubuh dalam).
a. Urochordata umumnya di sebut Tunicata (Tunicate = mantel). Sebagian besar tunicate adalah hewan laut yang diam atau menempel (sesil) pada bebatuan. Tunicata yang lain hidup seperti plankton.
b. Mengalami pergantian keturunan
c. Lapisan luar dari tubuh terdiri atas lapisan tembus pandang (transparan) dan tebal.
d. Sistem pembuluh darah bekerja baik. Jantung (cor) merupakan kantung sederhana yang berotot, terletak dekat lambung berada dalam rongga pericardium. Dalam jantung terdapat darah yang akan dipompa ke seluruh tubuh dan ke alat respirasi (insang).
e. Hewan ini menyatu, artinya ovarium dan testis masih bersama-sama terletak pada sebelah kanan kiri dalam tubuh.
f. Urochordata memiliki tulang belakang yang belum sempurna/ matang. (Hibberd Ty, Moore Kirrily, 123)

B. Struktur dan Fungsi Anggota Tubuh Urochordata
a. Dinding tubuh                                                                                                                                        
Lapisan luar dari tubuh terdiri atas lapisan tembus pandang (transparan) dan tebal. Lapisan itu sebagian besar terdiri atas bahan tunicin. Analisis defraksi sinar-X menunjukan bahwa bahan itu merupakan bahan yang sama dengan selulosa, yang merupakan bahan produksi tumbuhan yang umumnya tidak diproduksi oleh hewan, kecuali beberapa hewan Protozoa yang mirip berbahan citicula yang terletak di luar ectoderm dan merupakan bagian luar dari lapisan itu.
Pembungkus tubuh bila dibagi akan nampak lapisan lunak yang disebut mantel seperti yang telah diterangkan di atas. Merupakan endapan dalam pembungkus tubuh dan mempunyai hubungan yang erat dengan sekitar mulut dan aperture oralis.Mantel yang merupakan dinding tubuh terdiri atas jaringan ektoderm dan jaringan ikat yang membungkus berkas fiber. Pembungkus tubuhsecara umum diperpanjang dengan siphon (pipa) baik pada oral maupun atrial.

b. Pharynx
Lubang mulut ke arah dalam akan disambunng oleh saluran pendek dan lebar yang disebut stomodium, terus ke kamar besar yang disebut Pharynx atu branchialis. Ini merupakan salah satu ciri organ Urochordata yang tinggi tingkatnya.Terdapat diding yang tipis dengan celah-celah yang disebut stigmata yang berjajar transversal.Melalui pembuluh ini pharynx berhubungan dengan saluran peribranchial.Pada kamar branchialis inilah terjadi pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida yang dilakukan oleh darah.

(Campbell 6th Ed. 2004)
C. Sistem Organ Urochordata
a. Sistem Pencernaan
Oesophagus merupakan lanjutan pharynx dekat akhir posterioe lamina.Selajutnya ke lambung (gastricus) bersambung dengan usus (intestinum).Yang terletak melekat sebelah kiri dari mantel.Gasrtricus merupakan kantung dengan dinding tebal yang menghasilkan karbohidrase yang mampu memecah karbohidrat.Disamping itu menghasilkan enzim proteolitik dan lipolitik.Sebelah dalam dari lambung dan usus penebalan sebelah ventral yang terkenal sebagai typhlosole.Terdapat kelenjar hati (grandulae hepaticae) yang besar.Kecuali itu untuk melancarkan saluran pencernaan makanan terdapat kelenjar piloris (grandulae pyloricae) bercabang-cabang diseluruh dinding usus yang berhubungan dengan lambung.Baru sedikit diketahui fungsi kelenjar piloris sebagai kelenjar pencernaan makanan dan alat pembantu eksresi. Bagian akhir usus memutar melingkar ke depan berakhir pada lubang dubur (apertura analis) yang nantinya berhubungan dengan siphon analis.
b. Sistem Pembuluh Darah
Sistem pembuluh darah bekerja baik.Jantung (cor) merupakan kantung sederhana yang berotot, terletak dekat lambung berada dalam rongga pericardium. Dalam jantung terdapat darah yang akan dipompa ke seluruh tubuh dan ke alat respirasi (insang). Darah yang kembali dari insang akan banyak mengandung oksigen dan sebaliknya yang kembali dari jaringan tubuh banyak mengandung karbon dioksida. Namun pembulu areteri belum sempurna, sehingga peredaran darah setengah terbuka. Di dalam darah akan kita jumpai lymphocyt, macrophagositosis dan beberpapa sel berwarna dan tidak berwarna lainnya. Beberapa Ascidia mempunyai vanadium hijau yang terkandung dalam vanadocyt atau larut dalam plasma darah. Zat vanadium itu dianggap sebagai pigment resparasi, tetapi belum dapat dibuktikan dengan pasti, karena kemampuan oksidasinya sangat rendah. Dengan demikian cara respirasi yang pasti belum diketahui.
c. Sistem Ekskresi
Pertukaran zat atau eksresi dilakukan oleh nephrocytes melalui sirkulasi darah.Sel-sel nephorocyte mengandung uratedan xantine yang dikumpulkan dalam bentuk konsentrasi pada vesicula axcretoris atau alat ginjal (organa renalis).
d. Kelenjar dan Sistem Saraf
 Kelenjar ini terletak sebelah ventral dari simpul saraf yang sering dianggap homolog dengan kelenjar hypophysa.Kelenjar ini masih belum pasti peranannya, walaupun mengeluarkan sekresi.Terdapat suatu pembuluh ke muka yang terdapat pada pharynx.Saluran itu pada bagian terminal mengandung sel-sel yang bersillia, dan pada bagian dorsalnya terdapat proyeksi tubercel dorsalis ke pharynx.
Sistem ini merupakan ciri yang sangat sederhana.Pada hewan ini terdapat simpul saraf yang terletak antara lubang mulut dengan lumbang atrial yang terbenam dalam mantel.Simpul itu di perpanjang pada arah dorsal ventral (menyilang), yang selanjutnya memberi persarafan pada bagian tubuh.Perpanjangan simpul itu berfungsi untuk gerak refleks yang sering disebut “refleks silang” dan menimbulkan kontraksi.
e. Sistem reproduksi
Seks hewan ini menyatu, artinya ovarium dan testis masih bersama-sama terletak pada sebelah kanan kiri dalam tubuh.Lanjutan dari gonad (ovarium dam testis) berupa saluran oviduct atau sperma yang akhirnya terbuka dekat anus. Bila sel kelamin dihasilkan dari hewan yang berbeda akan dimasukan ke dalam mulut, kemudian mengikuti aliran air akan tertambat di suatu saluran dalam tubuh bersilia. Diduga bahwa kelenjar thereupon mengeluarkan sekresi yang mirip dengan hormonn gonadrophic yang dihasilkan oleh bagian anterior dari kelenjar pituitaria (hyphophysa).
Terdapat bukti bahwa simpul saraf peka terhadap rangsangan hormon sehingga memberikan perintah gamet dilepaskan. Ini merupakan salah satu cara merangsang gamet yang berbeda, sehingga terjadi pembuahan (fertilisasi). Selanjutnya telur yang telah dibuahi berkebang menjadi larva, yang mengalami metamorphosis.Larva awal mempunyai ciri seperti chordata lainnya artinya berchorda dorsalis pada ekor, yang selanjutnya mengalami rudimentasi, sehingga hewan yang dewasa tidak mempunyai chorda dorsalis lagi.
2.2. Penggolongan Urochordata Beserta Contohnya
Pada subfilum Urochordata terdapat 3 kelas yaitu:
1) Ascidiacea
Ascidiacea meliputi sea squirts.
Ciri-ciri sea squirts:
a) Tubuhnya berbentuk tabung atau menyerupai pipa
b) Mempunyai dua alat penyedot
c) Memiliki satu pijakan
d) Ukuran tubuhnya meyerupai kentang ukuran kecil
e) Bisa membentuk koloni dengan cara individu-individu kecil yang saling berkumpul
f) Beraneka warna
g) Umumnya lembut, agak kasar dan keras. Lapisan luar kulitnya yang seperti itu membuat kulit itu sulit untuk dirobek. (Hibberd Ty, Moore Kirrily, 124)


((Hibberd Ty, Moore Kirrily, 124)
Ascidiacea terbagi atas tiga tipe yaitu ascidiacea tunggal, ascidiacea sosial (komunitas berkelompok berdasarkan mula mereka), dan ascidiacea campuran atau gabungan ( terdiri dari banyak individu kecil yang membentuk koloni hingga beberapa meter panjangnya).
Mereka menyaring makanannya  menggunakan bagian kulit terluar dengan cara  menyaring partikel makanan dari air laut. Air laut segar disedot dan disaring kemudian material yang tidak berguna akan dibuang melewati pipa exhalent. Sea squirts adalah mangsa alami dari banyak hewan termasuk cacing pipih, moluska, kepiting dan bintang laut. Contoh Ascidiacea adalah Molgula pedunculata, Cnemidocarpa verrucosa, dan Ascidia challengeri.(Hibberd Ty, Moore Kirrily, 124)

((Hibberd Ty, Moore Kirrily, 125)
2) Thaliacea
Ciri-ciri Thaliacea :
a) Hewan berbentuk tabung (seperti tong) semi transparan
b) Tubuh sepeti agar-agar
c) Pipa (siphon) berada diujung tubuh
d) Terlihat dan terasa seperti jeli
e) Umumnya ditemukan di plankton

(Hibberd Ty, Moore Kirrily, 128)
Thaliacea dapat dibagi menjadi tiga ordo: Pyrosomida, Doliolida, dan Salpia. Pyrosomida adalah kelompok/koloni thaliacea dengan individu yang tipis atau “zooids” yang tersusun mengelilingi pusatnya yang disebut kloaka. Doliolida dan Salpia mengandalkan otot untuk mendorong tubuh mereka melewati air laut disekeliling mereka.Tetapi phyrosomida mengandalkan hembusan air oleh masing-masing individu zooid. Mereka makan saat berenang tetapi tidak seperti ascidiacea, pipa (siphon) berada di ujung berlawanan tubuhnya dan berfungsi sebagai daya penggerak. Otot yang berada di dinding tubuh membantu silia dalam melewati arus air.
Pyrosomida relative mudah dikenali dibanding salpia yang lebih sulit karena tubuh lunaknya.Satu karakteristik dari Salpia adalah hewan ini sering kali memiliki titik coklat di tubuh lunak mereka (Hibberd Ty, Moore Kirrily, 128).
 
 (Hibberd Ty, Moore Kirrily, 128)
3) Appendicularia
Appendicularia atau Larvacea adalah hewan planktonic yang kecil, kadang –kadang terdapat dalam jumlah besar. Larvacea berbentuk seperti kecebong. Contohnya adalah Oikopleura dan Fritillaria
(ayhaduck,blogspot.com. Manajemen Sumberdaya Perairan)



2.3. Peranan Urochordata Terhadap Kehidupan Manusia
Beberapan peranan urochordata  yang menguntungkan bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu sumber protein hewani
2. Sebagai pelengkap komponen biotik di laut.
3. Tim penelitian internasional baru-baru ini mengurutkan genom dari tunicate (sea squirt) nama lain dari urochordata dan menemukan bahwa 77 persen dari gen manusia hadir. Ini jelas memberikan harapan untuk mengembangkan obat-obatan regeneratif bagi manusia.

Tetapi urochordata menyebabkan dampak yang merugikan bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut:
1. Menjadi parasit pada ikan.
2. Hewan ini bisa mencemari pantai-pantai dan perahu-perahu, dan menjajah kepiting dan kerang dan membunuh banyak makhluk asli setempat. Dan hewan ini suka berada di pelabuhan yang sangat kotor.


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Jadi, dari makalah ini kami dapat menyimpulkan:
1. Urochordata memiliki karakteristik yang sangat kompleks namun jika dilihat dari asal bahasa (Uro: ekor, chorda: batang penyokong tubuh dalam). Urochordata umumnya di sebut Tunicata (Tunicate = mantel).
2. Penggolongan subfilum urochordata ini terdapat 3 kelas yaitu: ascidiacea, thaliacea, dan appendicularia.
3. Urochordata memiliki peranan yang beragam bagi kehidupan manusia, ada yang menguntungkan namun ada juga yang merugikan.
3.2. Saran
Saran dan harapan kami, setalah mempelajari tentang subfilum urochordata pembaca dapat lebih memahami tentang subfilum tersebut dan dapat memanfaatkan ilmu pengetahuannya sebaik-baiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar