Sabtu, 05 April 2014

METABOLISME ASAM AMINO DAN PROTEIN 'BIOKIMIA'

Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
2
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Metabolisme  adalah  proses  penguraian  dan  pembentukan  alami  tubuh
yang  dilakukan  sepanjang  hari.  Asam  amino  merupakan  senyawa  organik
yang merupakan satuan penyusun protein yang mempunyai gugus amino dan
karboksilat.  Oleh  karena  itu  asam  amino  mempunyai  sifat  asam  maupun
basa. Struktur sederhana dari asam amino adalah:
NH2
|
R-CH-COOH
Protein yang terdapat dalam makanan kita dicernakan dalam lambung dan
usus  halus  menjadi  asam  amino,  yang  diabsorpsi  dan  dibawa  oleh  darah  ke
hati. Sebagian asam amino diambil oleh hati, sebagian lagi diedarkan ke dalam
jaringan-jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam
amino.  Bila  ada  kelebihan  asam  amino  dari  jumlah  yang  digunakan  untuk
biosintesis  protein,  kelebihan  asam  amino  akan  diubah  menjadi  asam  keto
yang dapat masuk ke dalam siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea. Asam
amino  yang  dibuat  dalam  hati,  maupun  yang  dihasilkan  dari  proses
katabolisme  protein  dalam  hati,  dibawa  oleh  darah  ke  dalam  jaringan  untuk
digunakan. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber,
yaitu  absorpsi  melalui  dinding  usus,  hasil  penguraian  protein  dalam  sel  dan
hasil  sintesis  asam  amino  dalam  sel.    Diperkirakan   75%  asam  amino
digunakan  untuk  sintesis  protein.  Asam-asam  amino  dapat  diperoleh  dari
protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita.
Degradasi  ini  merupakan  proses  kontinu.  Karena  protein  di  dalam  tubuh
secara terus menerus diganti (protein turnover). Contoh dari  protein turnover,
tercantum pada tabel berikut.
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
3
BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Asam Amino dan Protein.
Protein  berasal  dari  kata  protetos  (Yunani)  yang  berarti  “bertingkat
pertama”. Istilah protein pertama kali dikemukakan oleh Mulder (ahli kimia
Belanda)  pada  tahun  1830-an.  Protein  adalah  suatu  polipetida  yang
mempunyai bobot molekul yang bervariasi, dari 5.000 hingga lebih dari satu
juta.  Di samping berat molekul yang berbeda-beda, protein mempunyai sifatsifat yang berbeda pula. Ada yang mudah larut dalam air seperti bagian putih
telur, ada pula yang sukar larut dalam air seperti rambut dan kuku. Selain itu,
juga  ada  beberapa  fungsi  protein  diantaranya  sebagai  transportasi  dan
penyimpanan,  koordinasi  gerak,  penunjang  mekanis,  proteksi  imun,
membangkitkan  dan  menghantarkan  imfuls  saraf  serta  mengatur
pertumbuhan  dan  diferensiasi.  Sedangkan  unit  dasar  penyusun  struktur
protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein tersusun atas asam-asam
amino  yang  saling  berikatan.  Jadi  asam  amino  adalah  monomer  protein
(mono-  =  satu).  Asam  amino  mengandung  dua  macam  gugus:  1)  asam  –
COOH; 2) amine –NH2. R = gugus metil (-CH3)n, dan n artinya banyak. N =
1 sampai puluhan. Banyak asam amino menentukan besar atau berat molekul
(BM) suatu protein. Asam amino, yang tersederhana dan terkecil ialah glisin.
Disini R = H atau hidrogen. Lebih besar dari glisin ialah alanin, di sini n = 1.
Fungsi utama asam amino  adalah sebagai penyusun protein, termasuk  enzim.
Sebagai  kerangka  dasar  sejumlah  senyawa  penting  dalam  metabolisme
(terutama  vitamin,  hormon  dan  asam  nukleat).  Serta  sebagai  pengikat  ion
logam penting yang diperlukan dalam dalam reaksi enzimataik (kofaktor).
Asam  amino  yang  umum  dihasilkan  oleh  makhluk  hidup,  hewan  atau
tumbuhan  ada  20  macam:  glisin,  alanin,  serin,  sistein,  valin,  leusin,
isoleusin,  lisin,  fenilalamin,  arginin,  histidin,  treonin,  metionin,  tirosin,
triptofan,  prolin,  asparagin,  asam  aspartat,  glutamin,  dan  asam  glutamat.
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
4
Yang  ke  20  macam  itu  membina  suatu  molekul  protein,  ibarat  bata  yang
menjadi bahan dasar yang membina suatu rumah.
B.  Penguraian Protein dalam Tubuh
Dalam  tubuh  kita,  protein  mengalami  perubahan-perubahan  tertentu
dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam  darah, hati
dan organ tubuh lain mempunyai waktu paruh (half-life) antara 2,5 sampai 10
hari. Protein yang terdapat pada jaringan otot mempunyai waktu paruh = 120
hari.  Rata-rata  tiap  hari  1,2  gram  protein  per  kilogram  berat  badan  diubah
menjadi  senyawa  lain.  Ada  tiga  kemungkinan  mekanisme  pengubahan
protein yaitu :
a.  Sel-sel  mati,  lalu  komponennya  mengalami  proses  penguraian  atau
katabolisme dan dibentuk sel-sel baru.
b.  Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis
protein baru, tanpa ada sel yang mati.
c.  Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.
Secara ringkas metabolisme protein makhluk hidup ditunjukkan pada Gambar
berikut :
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang
akan  digunakan  untuk  memproduksi  senyawa  nitrogen  yang  lain,  untuk
mengganti  protein  dalam  jaringan  yang  mengalami  proses  penguraian  dan
untuk  mengganti  nitrogen  yang  telah  dikeluarkan  dari  tubuh  dalam  bentuk
urea.  Ada  beberapa  asam  amino  yang  dibutuhkan  oleh  tubuh,  tetapi  tidak
dapat  diproduksi  oleh  tubuh  dalam  jumlah  yang  memadai.  Oleh  karena  itu
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
5
asam  amino  tersebut  dinamakan  asam  amino  esensial,  harus  diperoleh  dari
makanan.  Asam-asam  amino  esensial  yang  dibutuhkan  oleh  manusia  ialah
sebagai  berikut  :  Histidin,  Isoleusin,  Leusin,  Lisin,  Metionin,  Arginin,
Fenilalanin, Treonin, Triptofan dan Valin.
C.  Asam Amino dalam Darah
Jumlah  Asam  Amino  dalam  darah  tergantung  dari  jumlahyang  diterima
dan  .jumlah  yang  digunakan.  Pada  proses  pencernaan  makanan,  protein
diubah  menjadi  asam  amino  oleh  beberapa  reaksi  hidrolisis  serta  enzimenzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis
protein  antara  lain  ialah  pepsin,  tripsin,  kimotripsin,  karboksi  peptidase,
amino peptidase, tripeptidase dan dipeptidase.
Setelah  protein  diubah  menjadi  asam-asam  amino,  maka  dengan  proses
absorpsi  melalui  dinding  usus,  asam  amino  tersebut  sampai  ke  dalam
pembuluh  darah.  Proses  absorpsi  ini  ialah  proses  transpor  aktif  yang
memerlukan  energi.  Asam-asam  amino  dikarboksilat  atau  asam  diamino
diabsorpsi  lebih  lambat daripada  asam  amino  netral.  Dalam  keadaan  puasa,
konsentrasi  asam  amino dalam  darah  biasanya  sekitar  3,5  sampai  5 mg  per
100  ml  darah.  Setelah  makan  makanan  sumber  protein,  konsentrasi  asam
amino dalam darah akan meningkat sekitar 5 mg sampai 10 mg per 100 ml
darah. Konsentrasi ini akan turun kembali setelah 4 sampai 6 jam kemudian.
Konsentrasi  asam  amino  dalam  jaringan  ±5  –  10  kali  lebih  besar.
Perpindahan  asam  amino  dari  dalam  darah  ke  dalam  sel-sel  jaringan  juga
melalui proses transfor aktif yang membutuhkan energi.
D.  Reaksi Metabolisme Asam Amino
Jalur  metabolik  utama  dari  asam-asam  amino  terdiri  atas  pertama,
produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet
serta  sintesis  asam  amino  di  hati.  Kedua,  pengambilan  nitrogen  dari  asam
amino.  Sedangkan  ketiga  adalah  katabolisme  asam  amino  menjadi  energi
melalui  siklus  asam  serta  siklus  urea  sebagai  proses  pengolahan  hasil
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
6
sampingan  pemecahan  asam  amino.  Keempat  adalah  sintesis  protein  dari
asam-asam amino.
Jalur-jalur utama metabolik asam amino
Tahap  awal  reaksi  metabolisme  asam  amino,  melibatkan  pelepasan
gugun amino, kemudian perubahan karbon pada molekul asam amino. Adapun
2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
a.  Transaminasi
Enzim  aminotransferase  memindahkan  amin  kepada  α-ketoglutarat
menghasilkan  glutamat  atau  kepada  oksaloasetat  menghasilkan  aspartat
Transaminase mempunyai gugus prostetik, piridoksal fosfat, pada sisi aktifnya
yang  berfungsi  sebagai  senyawa  antara  pembawa  gugus  amino  menuju
ketoglutarat.  Molekul  ini  mengalami  perubahan  dapat  balik  di  antara  bentuk
aldehidanya  (  piridoksal  fosfat),  yang  dapat  menerima  gugus  amino,  dan
bentuk  teraminasinya  (piridoksamin  fosfat),  yang  dapat  memberikan  gugus
aminonya seperti terlihat pada reaksi berikut.
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
7
Transminasi
Asam L-amino + ketoglutrat ===== Asam keto + L glutamat
Alanin transaminase
Alanin + ketoglutarat ======= piruvat + glutamat
Aspartat transaminase
Aspartat + ketoglutarat ======= oksaloasetat +glutamate
Leusin transaminse
Leusin + ketoglutarat ======= ketoisokaproat + glutamate
Tirosin transaminase
Tirosin + ketoglutarat ====== hidroksifenilpiruvat +glutamate
Dalam  reaksi  ini  tidak  terjadi  deaminasi  total,  karena  ketoglutarat
teraminasi  pada  saat  asam  amino  mengalami  deaminasi.  Dan  reaksinya
bersifat  dapat  balik  karena  tetapan  keseimbangannya  mencapai  1.0.  Harga
delta  G°'  bagi  reaksi  tersebut  mendekati  nol.  Tujuan  keseluruhan  reaksi
transaminasi adalah mengumpulkan gugus amino dari berbagai asam amino
ke  bentuk  asam  amino  glutamat.  Ada  sekitar  12  asam  amino  protein  yang
mengalami  reaksi  transaminasi  dalam  proses  degradasinya.  Beberapa  asam
amino lain mengalami proses deaminasi dan dekarboksilasi.
b.  Deaminasi oksidatif
Proses deaminasi asam amino dapat terjadi secara oksidatif dan non oksidatif.
Contoh asam amino yang mengalami proses deaminasi oksidatif adalah asam
glutamat.  Reaksi  degradasi  asam  glutamat  dikatalis  oleh  enzim  L-  glutamat
dehidrogenase yang dibantu oleh NAD atau NADP.
Gambar Deaminasi Oksidatif Glutamat
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
8
Deaminasi  non  oksidatif  ditunjukkan  pada  gambar  di  bawah  ini,  yaitu
penghilangan gugus amino dari asam amino serin yang dikatalis oleh enzim
serin dehidratase. Asam  amino treonin juga dapat mengalami deaminasi non
oksidatif dengan katalis treonin dehidratase menjadi keto butirat.
Gambar Deaminasi Non Oksidatif Serin
Dekarboksilasi asam amino merupakan cara lain dalam degradasi asam
amino  penyusun  protein.  Reaksi  ini  menghasilkan  senyawa  amin.  Contoh
reaksi dekarboksilasi adalah sebagai berikut :
Histidin Dekarboksilase
Histidin =======   Histamin + CO2  
Proses  dekarboksilasi  histidin  ini  dikatalis  oleh  enzim  histidin
dekarboksilase. Triptofan dapat juga mengalami proses dekarboksilasi seperti
di atas menjadi triptamin.
Contoh  reaksi  transaminasi.  Perhatikan  alanin  mengalami  transaminasi
menjadi glutamat. Pada reaksi ini dibutuhkan enzim alanin aminotransferase.
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
9
Glutamat  juga  dapat  memindahkan  amin  ke  rantai  karbon  lainnya,
menghasilkan asam amino baru.
Contoh  reaksi  deaminasi  oksidatif.  Perhatikan  glutamat  mengalami
deaminasi  menghasilkan amonium (NH4
+
). Selanjutnya ion amonium masuk
ke dalam siklus urea.
Ringkasan skematik mengenai reaksi transaminasi dan deaminasi oksidatif
Setelah  mengalami  pelepasan  gugus  amin,  asam-asam  amino  dapat
memasuki  siklus  asam  sitrat  melalui  jalur  yang  beraneka  ragam.  Gugusgugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH
4
+
) yang selanjutnya masuk
ke  dalam  siklus  urea  di  hati.  Dalam  siklus  ini  dihasilkan  urea  yang
selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin.
E.  Siklus Urea
Degradasi  asam  amino  protein  menghasilkan  limbah  nitrogen  berupa
amonia.  Senyawa  ini  bersifat  racun  bagi  organisme  tertentu.  Agar  tidak
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
10
beracun biasanya gugus amino diekskresi dari tubuh dalam bentuk urea, yaitu
suatu  senyawa  yang  larut  dalam  air  bersifat  nontoksik  sebagai  bentuk
ekskresi  nitrogen.  Urea  disintesis  pada  daur  urea,  Hans  Krebs  dan  Kurt
Henseleit  1932  mengemukakan  serangkaian  reaksi  kimia  tentang
pembentukan  urea.  Mereka  berpendapat  bahwa  urea  terbentuk  dari  amonia
dan  karbondioksida  melalui  serangkaian  reaksi  kimia  yang  berupa  siklus,
yang mereka namakan siklus urea. Urea adalah suatu senyawa  yang mudah
larut  dalam  air,  bersifat  netral,  terdapat  urine  yang  dikeluarkan  dari  dalam
tubuh.  Proses  yang  terjadi  di  dalam  siklus  urea  digambarkan  terdiri  atas
beberapa tahap yaitu:
1.  Dengan  peran  enzim  karbamoil  fosfat  sintase  I,  ion  amonium  bereaksi
dengan  CO
2
menghasilkan  karbamoil  fosfat.  Dalam  raksi  ini  diperlukan
energi dari ATP
2.  Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi
dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan
3.  Dengan  peran  enzim  argininosuksinat  sintase,  L-sitrulin  bereaksi  dengan
L-aspartat  menghasilkan  L-argininosuksinat.  Reaksi  ini  membutuhkan
energi dari ATP
4.  Dengan  peran  enzim  argininosuksinat  liase,  L-argininosuksinat  dipecah
menjadi fumarat dan L-arginin
5.  Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan
menghasilkan L-ornitin dan urea.
Tahapan-tahapan proses yang terjadi di dalam siklus urea
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
11
F.  Biosintesis Protein
Sintesis  protein  adalah  proses  pembentukan  protein  dari  monomer
peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai
dari  anak  inti  sel,  sitoplasma  dan  ribosom.  Sintesis  protein  terdiri  dari  2
tahapan besar yaitu:
i.   Transkripsi
DNA  membuka  menjadi  2  rantai  terpisah.  Karena  mRNA  berantai
tunggal, maka salah satu rantai DNA ditranskripsi (dicopy). Rantai yang
ditranskripsi dinamakan DNA sense atau template dan kode genetik yang
dikode  disebut  kodogen.  Sedangkan  yang  tidak  ditranskripsi  disebut
DNA antisense/komplementer. RNA Polimerase membuka pilinan rantai
DNA dan memasukkan nukleotida-nukleotida untuk berpasangan dengan
DNA sense sehingga terbentuklah rantai mRNA.
ii.  Translasi
mRNA/RNAd  yang  sudah  terbentuk  keluar  dari  anak  inti  sel  menuju
rRNA. Disana mRNA masuk ke rRNA/RNAr diikuti oleh tRNA/RNAt.
Ketika  antikodon  pada  tRNA  cocok  dengan  kodon  mRNA  kemudian
rantai bergeser ke tengah. Kodon mRNA berikutnya dicocokkan dengan
tRNA kemudian asam amino yang pertama berikatan dengan asam amino
kedua. tRNA pertama keluar dari rRNA. Proses ini berlangsung hingga
kodon stop, ribosom subunit besar dan kecil terpisah, mRNA dan tRNA
keluar dari ribosom.
Kodon stop : UAA,UAG, UGA
Rumus  cepat:  mRNA  =  DNA  komplementer  =  DNA  antisens  e=  kode
protein  tRNA = DNA template = DNA sense = kodogen.
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
12
Berikut ini adalah gambar proses sintesis protein
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
13
BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
1.  Metabolisme asam amino adalah proses penguraian satuan penyusun
protein yang memiliki gugus amino dan karboksilat.
2.  Metabolisme  protein  adalah  proses  penguraian  dan  pembentukan
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida.
3.  Mekanisme  pengubahan  protein,  yaitu:  sel-sel  mati,  lalu
komponennya  mengalami  proses  penguraian  atau  katabolisme  dan
dibentuk  sel  baru.  Masing-masing  protein  mengalami  proses
penguraian dan terjadi sintesis protein baru tanpa ada sel yang mati.
Protein  dikeluarkan  dari  dalam  sel  diganti  dengan  sintesis  protein
baru.
4.  Asam  amino,  yang  terdapat  dalam  darah  berasal  dari  tiga  sumber,
yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam
sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel.
5.  Reaksi metabolisme asam amino meliputi dua reaksi yaitu :
a.  Pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh,
digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati.
b.  Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino.
c.  Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino menjadi energi
melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan
hasil sampingan pemecahan asam amino.
d.  Keempat adalah sintesis protein dari asam-asam amino.
6.  Reakasi  siklus  urea:  CO2  +  NH4  +  +  3ATP  +  Aspartat  +  2H2O
UREA + 2ADP + 2Pi + AMP + Ppi + Fumarat.
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
14
7.  Proses biosintesis protein berlangsung dalam dua tahap yaitu :
a.  Transkripsi, yaitu pembentukan molekul RNA sesuai pesan yang
diberikan oleh DNA.
b.  Translasi,  yaitu molekul RNA menerjemahkan informasi genetika
kedalam proses pembentukan protein.
B.  SARAN
1.  Asam amino diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun protein
atau  sebagai  kerangka  molekul-molekul  penting.  Ia  disebut  esensial
bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut memerlukannya
tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau selalu kekurangan asam
amino yang bersangkutan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, spesies itu
harus memasoknya dari luar (lewat makanan).  Sehingga asam amino
dan protein ini pada makhluk hidup sangat diperlukan baik orang dari
masa anak-anak sampai dewasa.
2.  Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut sembilan) asam amino
esensial  yang  harus  dipenuhi  dari  diet  sehari-hari,  yaitu  isoleusina,
leusina, lisina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan,  dan valina.
Histidina  dan  arginina  disebut  sebagai  "setengah  esensial"  karena
tubuh manusia dewasa sehat mampu memenuhi kebutuhannya. Asam
amino  karnitina  juga bersifat "setengah esensial" dan sering diberikan
untuk kepentingan pengobatan
Makalah ”Metabolisme Asam Amino dan Protein”
Tugas Biokimia (AKKC 223 ) By Group’7
15
DAFTAR PUSTAKA
Guyton  AC,  Hall  JE,  1996,  Buku  Ajar  Fisiologi  Kedokteran,  Edisi  IX,
Penerjemah: Setiawan I, Tengadi LMAKA, Santoso A, Jakarta: EGC
Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi
XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC
Martohargono, S. 1984. Biokimia. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press : Jakarta
Stryer  L.  1996.  Biokimia,  Edisi  IV,  Penerjemah:  Sadikin  dkk  (Tim  Penerjemah
Bagian Biokimia FKUI), Jakarta: EGC
Supardan.  1989.  Metabolisme  Lemak,  Malang:  Lab.  Biokimia  Universitas
Brawijaya
http://www.bioweb.wku.edu\courses\BIOL115\Wyatt,  2008,  WKU  Bio  113
Biochemistry
http://www.gwu.edu\_mpb, 1998, The Metabolic Pathways of Biochemistry, Karl
J. Miller
http://www.ull.chemistry.uakron.edu\genobc,  2008,  General,  Organic  and
Biochemistry
http://www.wiley.com\legacy\college\boyer\0470003790\animations\electron_tra
nsport,  2008,  Interactive  Concepts  in  Biochemistry:  Oxidative
Phosphorylation
http://www.biology.arizona.edu\biochemistry,  2003,  The  Biology  ProjectBiochemistry

Tidak ada komentar:

Posting Komentar